Leylah Annie Fernandez Akui Tak Meningkat Secara Signifikan Usai US Open
Berita Tenis: Leylah Annie Fernandez mengakui bahwa peningkatannya tidak berjalan seperti yang ia harapkan usai perjalanan impresif di US Open musim 2021, tetapi menggarisbawahi bahwa ia masih sangat muda dan bertekad untuk meraih pencapaian terbesar.
Kurang lebih tiga musim lalu, petenis yang masih berusia 18 tahun memasuki US Open sebagai petenis peringkat 77 dunia dan ia pastinya tidak dipandang sebagai pesaing untuk memperebutkan gelar tersebut atau petenis yang bisa melangkah lebih jauh di New York musim itu. Tetapi ketika Grand Slam tersebut dimulai, ia menyelesaikan beberapa kemenangan mengejutkan, termasuk mengalahkan sejumlah petenis handal seperti Naomi Osaka, Angelique Kerber, Elina Svitolina, dan Aryna Sabalenka.
Sayangnya, kisah dongeng petenis berkebangsaan Kanada di US Open tidak ditutup dengan gebrakan yang lebih memukau setelah lawannya, Emma Raducanu yang saat itu juga berusia 18 tahun, memenangkan pertemuan mereka di final Grand Slam tersebut dengan dua set langsung. Pada musim tersebut, petenis berkebangsaan Inggris merupakan seorang qualifier dan ia mencetak sejarah dengan menjadi qualifier pertama yang memenangkan Grand Slam.
Usai final US Open musim 2021, baik Annie Fernandez maupun Raducanu digadang-gadang sebagai hal besar di dunia tenis dan dengan cepat mengukuhkan diri mereka sendiri sebagai salah satu petenis terbaik. Tetapi sejauh ini, hal tersebut belum terjadi kepada kedua petenis.
Sejak final bersejarah tersebut, petenis berkebangsaan Kanada memenangkan dua gelar turnamen WTA level 250 dan satu-satunya pencapaian yang cukup baik di Grand Slam setelah final tersebut adalah penampilan di perempatfinal French Open musim 2022. Selain itu, ia juga berjuang melawan sejumlah cedera dan ketidakkonsistenan.
“Kemajuan sebagai seorang petenis tidak berjalan langsung, dengan banyak pasang surut. Ada beberapa perubahan dalam permainan saya yang tidak saya inginkan, tetapi saya hanya harus tetap belajar dan berkembang. Karena pengalaman itu, saya bisa belajar lebih tentang diri saya sendiri sebagai seorang individu dan ingin menjadi siapa saya di lapangan,” ungkap Annie Fernandez.
“Ya, saya orang yang sangat ambisius, kami tim yang sangat ambisius dengan target tinggi. Kami tidak bisa selalu puas dengan hasil yang telah kami lakukan di masa lalu dan hanya harus memastikan bahwa kami melangkah maju.”
“Saya masih merasa kecewa (dengan final US Open mudim 2021). Saya pikir kekalahan itu akan saya ingat untuk waktu yang sangat lama. Saya pikir itu akan memotivasi saya untuk tampil lebih baik dalam latihan, tampil lebih baik untuk peluang berikutnya yang saya dapatkan. Tetapi, tidak, saya merasa sangat senang dengan diri saya sendiri, dengan cara saya berkompetisi, dan pertandingan yang saya mainkan, cara saya bermain di lapangan dalam dua pekan terakhir.”
“Saya berkembang banyak tidak hanya terkait teknik permainan, tetapi secara emosional dan mental. Saya merasa gembira. Mudah-mudahan musim depan akan sebaik ini.”
Artikel Tag: Tenis, US Open, Leylah Annie Fernandez