Legenda Indonesia Christian Hadinata Bicara Tekanan Para Pemain Saat Ini
Berita Badminton : Legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata cukup prihatin dengan menurunnya prestasi tim nasional Indonesia dalam beberapa bulan terakhir yang membuat sang pelatih harus turun gunung untuk menata situasi.
Legenda bulu tangkis Indonesia Christian Hadinata bergabung dengan jajaran PP PBSI untuk menjalankan tugas sebagai konsultan bagi atlet-atlet penghuni pelatnas Cipayung
Menurut Hadinata, tekanan pertandingan jaman dahulu dengan sekarang berbeda di mana saat ini menggunkan system reli poin dengan pemain yang tak mampu beradaptasi dengan situasi genting akan menuai kekalahan.
"Menurut saya pressure sekarang jauh lebih berat dibanding zaman saya. Utamanya setelah diberlakukan reli poin. Dari sisi mental dan non-teknis, apalagi poin-poin kritis 15 ke atas itu sangat menentukan," ungkap Hadinata, belum lama ini di Jakarta.
Dalam sistem penilaian era 70 dan 80-an, jika berpindah bola tidak dihitung poin untuk lawan, melainkan poin dihitung siapa yang memenangkan laga saat posisi melakukan servis. Jika posisi berpasangan atau ganda, tentu akan lama sekali meraih poin karena harus melewati dua kali servis untuk berpindah bola.
"Apalagi main double (ganda), ya empat kali pindah bolanya. Saya servis, ganti partner saya. Kalau mati pindah bola, servis kedua, pindah bola lagi. Jadi tekanannya memang beda," tutur pria berumur 73 tahun itu kepada Antara.
Dengan Hadinata saat ini berada di Pelatnas Cipayung, diharapkan dapat mendongkrak performa para pemain untuk kembali ke jalurnya khususnya ganda putra yang terus terpuruk penampilannya.
Saat ini para pemain Pelatnas tengah bersiap untuk mengarungi dua turnamen bergengsi di Tour Eropa pada pekan depan dimulai dari turnamen Denmark Open World Tour Super 750, kemudian dilanjutkan dengan French Open World Tour Super 750 sepekan kemudian.
Artikel Tag: christian hadinata, PBSI, Indonesia