Lee Chong Wei Bicara Rivalitas Dengan Musuh Bebuyutannya Lin Dan
Berita Badminton : Dalam wawancara dengan media asal China , legenda bulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei secara blak-blakan mengakui bahwa era bulu tangkis di Malaysia saat ini berbeda dengan zamannya. Ia yakin, meski atlet generasi muda kalah, mereka tetap merasa didukung oleh penggemarnya.
“Saat ini, atlet generasi muda tidak dapat menanggung kesulitan; mereka memprioritaskan media sosial di atas segalanya,” kata Lee.
Ketika ditanya apakah ia pernah berkomunikasi dengan para pemain muda dan mengapa mereka tidak serius atau gigih, Lee Chong Wei dengan blak-blakan menyatakan bahwa mereka akan berkata, “Kamu sudah tua, kamu sudah ketinggalan jaman; ini adalah zaman kita.”
Ia juga mengaku tidak mengerti mengapa para atlet saat ini tidak bisa menanggung kesulitan.
“Pemain muda generasi sekarang lebih mengutamakan media sosial dibandingkan karir bulutangkis atau atletiknya. Dulu, saya hanya menerima iklan di hari libur (Minggu), bukan saat latihan (Senin-Sabtu).”
Lee Chong Wei tak kuasa menahan air mata saat membahas perjalanan pertama ibunya ke luar negeri untuk menonton pertandingannya di Olimpiade London 2012.
Tahun itu, ia mengalami cedera pergelangan kaki (tendon robek) saat pertandingan grup Piala Thomas melawan Denmark, namun ia tetap berkompetisi di Olimpiade London dengan cedera tersebut.
“Dalam dua hari terakhir sebelum berangkat ke London, saya tidak dapat menyelesaikan pelatihan saya, dan ketika saya tiba di sana, ibu saya terbang ke London. Ini adalah pertama kalinya dia bepergian ke luar negeri untuk menonton pertandingan saya, yang merupakan motivasi besar bagi saya.”
Mungkin kehadiran ibunyalah yang memacu Lee Chong Wei di Olimpiade London 2012, saat ia berjuang melewati babak penyisihan grup, kemudian berturut-turut mengalahkan Sony Dwi Kuncoro dari Indonesia, Parupalli Kashyap dari India, dan Chen Long dari Tiongkok.
Sayangnya, ia kalah dari musuh bebuyutannya Lin Dan di final, dan sekali lagi berhasil meraih medali perak Olimpiade.
Terkait rivalitasnya dengan Lin Dan, Lee Chong Wei menyoroti pertarungan sengit yang mereka alami di lapangan bulu tangkis. Terlepas dari rekornya yang mengagumkan, ia mengakui kekurangannya saat melawan Lin Dan, menghubungkan kekalahannya dengan kurangnya kekuatan fisik dan keinginan yang terlalu kuat untuk menang, yang terkadang mempengaruhi penampilannya di momen-momen krusial.
Berkaca pada kemenangannya melawan Lin Dan di semifinal Olimpiade Rio 2016, Lee Chong Wei mengungkapkan tekanan besar yang ia rasakan serta rasa lega dan puas yang luar biasa setelah meraih kemenangan. Namun, ia juga mengakui tantangan yang dihadapinya di laga-laga berikutnya, khususnya di final melawan Chen Long, di mana kelelahan fisik dan waktu pemulihan yang terbatas menjadi kendala yang berarti.
Artikel Tag: lee chong wei, lin dan, Olimpiade Rio 2016