Latifi Sebut Williams Bukan Mobil yang Bisa Dipakai Mengejar Mobil Lain
Berita F1: Ketika George Russell membuat hasil bagus di kualifikasi GP Rusia dengan meraih P3, rekan setimnya Nicholas Latifi bernasib sebaliknya. Pebalap Kanada tersebut bisa lebih cepat di Q1, namun tidak bisa mencatatkan waktu di Q2 karena penggantian power unit di mobilnya, alhasil ia harus mendapat penalti grid dan turun ke posisi belakang, posisi yang tidak menguntungkan untuk mobil sekelas Williams.
“Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, tetapi saya telah mengatakan berkali-kali sebelumnya bahwa mobil kami jika berada dalam posisi yang baik di depan, mobil kami bisa bertahan, tetapi itu bukan mobil yang benar-benar dapat Anda gunakan untuk mengejar," ucapnya.
“Sungguh frustrasi berada di belakang Nikita [Mazepin] karena saya jauh lebih cepat tetapi ada batasan yang kami miliki bahwa ketika Anda harus mengejar dan menjadi orang yang memberi tekanan, itu sangat, sangat sulit."
“Jadi begitu saya sendirian di posisi prima, mobil terasa sangat enak untuk dikendarai, mungkin salah satu yang terbaik yang pernah saya rasakan - saya tidak tahu berapa kecepatannya saat itu, tetapi pada akhirnya kami tertinggal 20 detik sehingga tidak akan berarti apa-apa. Jadi ini akhir pekan yang membuat frustrasi.”
Sementara Russell pada akhirnya bisa finis di urutan ke-10, balapan Latifi sudah harus berakhir 6 lap sebelum chequered flag dikibarkan.
“Begitu hujan turun, saya terjebak di slick dan mendapat satu pukulan besar, berputar menuju pembatas tanpa bisa menghentikannya. Ada beberapa kerusakan, saya tidak yakin sejauh mana tetapi itu tidak perlu dibahas karena pada akhirnya kami gagal. Kami sangat jauh di belakang, bukan hanya terjebak di belakang Nikita pada awal-awal, dan dari situ bisa dibilang balapan kami telah selesai,” pungkasnya.
Artikel Tag: Nicholas Latifi, Williams F1