Langkah Shintaro Mochizuki Menuju Semifinal Di Tokyo Tak Terbendung
Berita Tenis: Mimpi petenis tuan rumah, Shintaro Mochizuki masih terus berlanjut di Japan Open, Tokyo musim 2023.
Petenis belia tuan rumah memperlihatkan daya juang tinggi di Japan Open ketika ia menumbangkan petenis berkebangsaan Australia, Alexei Popyrin dengan 7-5, 2-6, 7-5 di perempatfinal Japan Open. Ia mengamankan tiga peluang break point pada kedudukan 5-5 di set penentu, sebelum mengamankan tiga game point di game terakhir demi mematahkan petenis berkebangsaan Australia dan membuat para penonton tuan rumah bergemuruh.
“Ini tidak bisa dipercaya. Ekspektasi saya, saya hanya ingin memenangkan satu babak di sini, di Tokyo,” seru Mochizuki.
“Jadi, saya tidak percaya bahwa saya memenangkan tiga pertandingan dan pertandingan selanjutnya akan sengit melawan Aslan Karatsev. Ia telah bermain dengan baik di sepanjang pekan di sini, tetapi saya hanya akan memulihkan diri dengan baik dan kami akan kembali dengan meyakinkan untuk pertandingan selanjutnya.”
Petenis berusia 20 tahun belum pernah memenangkan pertandingan di turnamen ATP sebelum pekan ini. Usai mengalahkan petenis berkebangsaan Argentina, Tomas Martin Etcheverry, ia kembali memetik kemenangan atas petenis unggulan pertama sekaligus juara bertahan, Taylor Fritz.
Petenis peringkat 215 dunia sekali lagi memperlihatkan variasi permainan memukau dan pukulan yang berkualitas demi mengalahkan Popyrin.
“Benar-benar menyulitkan untuk mematahkannya, terutama dari set kedua. Di set pertama, saya merasa cukup sesak di awal dan saya dipatahkan di game pertama. Tetapi saya bangkit dan langsung mematahkannya serta hanya berjuang keras sampai akhir set pertama,” jelas Mochizuki.
“Di set kedua ia bermain dengan baik, saya tidak melakukan hal apa pun yang salah. Saya melakukan yang terbaik, tetapi ia jauh lebih baik di set itu. Jadi, saya hanya bangkit dengan meyakinkan lagi setelah jeda ke kamar mandi dan saya merasa gembira bahwa saya mematahkannya di game terakhir.”
Berkat kemenangan yang diperjuangkan selama 2 jam 23 menit, petenis berusia 20 tahun, Mochizuki menjadi semifinalis dengan peringkat terendah di Japan Open sejak petenis peringkat 479 dunia, Kelly Jones pada musim 1986. Perjalanan memukau sang petenis menaikkan peluangnya untuk terkualifikasi di Next Gen ATP Finals setelah ia naik dari posisi ke-14 menjadi posisi ke-15 di klasemen sementara ATP Race To Jeddah dan akan naik ke posisi kesepuluh jika ia mengalahkan Aslan Karatsev di semifinal Japan Open.
Di aksi lain, Karatsev masih terus memperlihatkan seberapa berbahaya permainannya yang keras setelah ia mampu menaklukkan petenis unggulan keempat, Alex De Minaur dengan hasil impresif 6-3, 6-2. Kemenangan tersebut menjadi kemenangan dua set langsung ketiga secara beruntun bagi petenis peringkat 50 dunia setelah ia memetik kemenangan atas Frances Tiafoe dan Zhang Zhizhen. Ia mengkonversi tiga dari lima peluang break point yang ia dapatkan dan mengamankan kelima peluang break point yang ia hadapi di perempatfinal yang berlangsung selama 96 menit.
“Saya bermain dengan baik. Saya bertahan dengan rencana saya dan tetap berpikir jernih,” tutur Karatsev. “Saya tetap tenang di momen-momen krusial. Ia mendapatkan beberapa peluang untuk mematahkan saya. Ia petenis yang berbahaya. Ia selalu mengembalikan bola dengan datar. Saya pikir kuncinya adalah tetap fokus dan bertahan dengan rencana saya.”
Pekan ini Karatsev mengincar gelar keempat dalam kariernya sekaligus gelar pertama sejak di Sydney musim 2022.
Sementara kekalahan tersebut menjadi pukulan besar bagi petenis berkebangsaan Australia, De Minaur yang berharap bisa mendapatkan suntikan poin demi memperbesar peluang untuk memperebutkan satu tempat di ATP Finals setelah ia tidak mampu memanfaatkan kekalahan Tommy Paul di perempatfinal lain. Ia tetap berada di posisi ke-13 dalam klasemen sementara ATP Race To Turin, terpaut 35 poin dengan Paul yang berada di posisi ke-12 dan terpaut 550 poin dari Holger Rune yang berada di posisi kedelapan.
Artikel Tag: Tenis, Japan Open, Shintaro Mochizuki, Aslan Karatsev