Lampard Soroti Keunggulan Ephron Mason-Clark Dibandingkan Pemain Chelsea
Berita Liga Inggris: Frank Lampard memuji penampilan gemilang Ephron Mason-Clark, pemain andalan Coventry City, setelah timnya berhasil membalikkan keadaan dan menang 2-1 atas Hull City dalam lanjutan Championship pada Sabtu (14/12). Lampard bahkan menyebut Mason-Clark lebih unggul dalam satu aspek dibandingkan beberapa mantan pemainnya di Chelsea.
Setelah lebih dari setahun tanpa pekerjaan, Frank Lampard resmi menjadi pelatih Coventry City bulan lalu. Ia ditugaskan membawa tim The Sky Blues bersaing untuk play-off di paruh kedua musim ini. Sebelumnya, Lampard pernah melatih Chelsea pada 2019-2021 dan sempat kembali sebagai pelatih interim pada akhir musim 2022-23.
Dalam pertandingan melawan Hull City, Coventry sempat tertinggal oleh gol Joao Pedro di akhir babak pertama. Namun, gol dari Ephron Mason-Clark dan Jack Rudoni di babak kedua memastikan tiga poin penting bagi Coventry. Usai pertandingan, Lampard mengungkapkan kekagumannya terhadap Mason-Clark.
“Sebagai seorang winger muda, kemampuannya untuk mencetak gol di area kotak enam yard sangat luar biasa. Setiap gol yang ia cetak untuk kami selalu berada di dekat gawang,” ujar Lampard.
Ia juga menyoroti posisi dan permainan tanpa bola Mason-Clark yang dinilainya sangat baik. “Banyak winger yang sulit diajak masuk ke kotak penalti, tetapi Mason-Clark justru selalu berada di sana. Dalam empat pertandingan sejak saya melatih, dia sudah mencetak tiga gol dan memberikan satu assist. Saya sangat senang melihat perkembangannya.”
Pujian Lampard ini kontras dengan kritiknya terhadap para pemain Chelsea saat ia melatih. Dalam wawancara pada 2020, Lampard sempat mengeluhkan kurangnya agresivitas para pemain The Blues di kotak penalti. “Saya tidak suka dengan cara kami yang kurang menguasai kotak penalti. Kami harus lebih sering menguasainya,” kata Lampard saat itu.
“Kami harus memiliki seseorang di depan gawang, biasanya itu adalah striker Anda, pemain lini tengah yang datang—tidak menggantung di luar kotak penalti—dan pemain sayap yang berlawanan di dalam kotak penalti. Bahkan mungkin bek sayap yang berlawanan di dalam kotak penalti seperti yang kami inginkan. Itu adalah sesuatu yang harus kami kembangkan lebih baik lagi, karena kami membuat beberapa kombinasi kecil yang efektif di sisi kanan. Kami harus menempati kotak penalti dengan lebih baik.”
Namun, di bawah asuhan Enzo Maresca musim ini, Chelsea tidak lagi mengalami masalah serupa. Mereka menjadi tim tersubur di Premier League dengan 35 gol hingga saat ini, unggul atas Liverpool, Brentford, dan Tottenham yang masing-masing mencetak 31 gol.
Artikel Tag: Ephron Mason-Clark, Frank Lampard, Coventry City, Chelsea