Laga Persebaya Kontra Arema FC Jadi Ujian Kedewasaan Suporter

Berita Piala Presiden: Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, menilai pertemuan timnya kontra Arema FC di partai puncak Piala Presiden 2019 akan jadi ujian kedewasaan bagi suporter kedua tim.

Ya, sengitnya rivalitas kedua tim yang sama-sama berasal dari Jawa Timur itu memang seringkali membuat suporter dari kedua tim tak mampu menahan diri sehingga memicu terjadinya kericuhan.

Pertandingan final yang akan menggunakan sistem home away dinilai beberapa kalangan bakal meningkatkan potensi konflik antara Bonek dan Aremania.

Djadjang Nurdjaman sendiri mengaku sudah cukup mengetahui bagaimana tingginya rivalitas kedua tim. Namun demikian, ia percaya para pemain di lapangan akan mampu tampil dalam koridor fair play. Untuk itu, ia secara khusus meminta dua kelompok suporter agar menunjukkan kedewasaannya.

"Kalau dua tim yang di lapangan tentu paham dengan sportivitas dan fairplay. Tetapi untuk suporter ini adalah ujian kedewasaan apakah mereka sudah berubah ataukah masih tetap seperti yang dulu? Tetapi saya pribadi berharap kedua suporter untuk menyudahi perseteruan tersebut," jelas Djanur seperti dilansir laman resmi PSSI.

Terkait persiapan timnya untuk menghadapi final leg pertama yang rencananya akan dilaksanakan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada 9 April 2019 ini, Djanur akan memaksimalkan beberapa hari ke depan untuk memastikan seluruh pemainnya benar-benar siap untuk tampil di partai puncak nanti.

Eks pelatih Persib Bandung itu mengaku sudah mempelajari gaya bermain Singo Edan semenjak babak 8 besar. Karena itu, strategi khusus sudah ia siapkan untuk bisa menghentikan agresifitas Hamka Hamzah dan kawan-kawan.

"Kami turut mengikuti perkembangan Arema FC. Sejak babak 8 besar hingga lolos ke final mereka tampil luar biasa. Dari tim kami sudah memiliki rencana untuk menghadapi mereka," jelas Djanur.

Artikel Tag: Piala Presiden, aremania, Bonek, Djadjang Nurdjaman