KTM Akhirnya Menang, Zarco Akui Tak Menyesal Tinggalkan KTM
Berita MotoGP: Pebalap Tim Reale Avintia Ducati, Johann Zarco, tak menyesal meninggalkan Red Bull KTM, meski akhirnya tim tersebut bangkit dan mampu meraih kemenangan di MotoGP.
Johann Zarco sempat menjadi pebalap utama tim KTM pada MotoGP musim 2019 lalu. Ia juga banyak terlibat dalam pengembangan motor tim pabrikan KTM pada MotoGP 2019.
Ia direkrut KTM berkat konsistensinya menempati peringkat keenam klasemen akhir pebalap pada MotoGP 2017-2018, saat masih membalap untuk tim Yamaha Tech3. Sehingga ia diyakini bisa membawa KTM berbicara banyak di ajang MotoGP.
Namun kenyataannya justru sebaliknya, Zarco malah terpuruk dan memilih untuk memutuskan kontrak berdurasi dua tahun saat hanya baru menjalani setengah musim bersama tim pabrikan asal Austria tersebut.
KTM lantas mempromosikan Brad Binder seorang pebalap debutan untuk mengisi posisi di tim pabrikan. Tanpa menunggu lama, Binder langsung mendapatkan kemenangan MotoGP perdana baginya dan juga untuk KTM pada balapan ketiganya yang berlangsung di Sirkuit Brno, Minggu (9/8).
Dengan kemajuan pesat yang ditunjukkan KTM tersebut, Zarco sejatinya bisa meraih itu andai tetap bertahan di KTM. Pun demikian, Zarco menegaskan bahwa dia tidak pernah menyesali keputusannya untuk hengkang.
Zarco justru menilai bahwa situasi saa ini merupakan hal yang sempurna, baik untuk dia, KTM, maupun Brad Binder.
"Tidak ada penyesalan sama sekali atau pemikiran bahwa seharusnya saya sedikit lebih bersabar. Tidak ada," tutur Zarco seperti dikutip dari Motorsport.
"Tahun lalu, saya kesulitan di KTM. Saya harus mengambil langkah untuk diri sendiri, keputusan besar untuk mendapatkan sedikit kebebasan dan sependapat dengan diri sendiri. Karena, saya merasa hanya menerima uang tanpa melakukan apapun."
"Hal itu bukan yang saya sepakati. Jadi, saya harus jujur dengan KTM, bilang kepada mereka bahwa saya tidak mau melakukan hal-hal tersebut dan memilih untuk berhenti ketimbang tampil buruk," tutur Zarco lagi.
Lebih lanjut, Zarco pun menegaskan bahwa kepindahannya ke Ducati pada Desember tahun lalu telah memberinya semangat baru. Alhasil, Zarco kembali naik podium meski cuma membalap untuk tim satelit.
"Langkah itu langkah yang besar, tetapi ketika saya pergi untuk melihat Ducati pada bulan Desember, saya mendapatkan perasaan berbeda. Mirip dengan yang saya alami saat masih membalap di kelas Moto2," tandasnya.
"Motor mereka memberi saya kepercayaan diri lebih pada bulan Februari, di Sepang dan Qatar. Jadi, sejak saat itu, saya bisa bekerja lebih baik dengan diri sendiri. Tentu juga sempurna untuk KTM karena punya Brad," ujar Zarco lagi.
"Sekarang, mungkin motornya yang meningkat pesat, tetapi tentu saja tidak pernah akan ada motor MotoGP yang sempurna. Namun, ia bisa mengendarainya lebih baik, alhasil dia bisa menang," pungkas rider asal Prancis tersebut.
Artikel Tag: Johann Zarco, motogp 2020, avintia, ktm