Kisah Rumit Perpanjangan Kontrak Mohamed Salah di Liverpool
Berita Liga Inggris: Pada musim panas 2022, Liverpool berhasil mempertahankan salah satu pemain terpenting mereka, Mohamed Salah, melalui kontrak baru berdurasi tiga tahun.
Namun, proses negosiasi tersebut penuh tantangan dan memakan waktu. Dalam kutipan dari buku Chasing Salah: The Biography yang ditulis oleh Simon Hughes, terungkap bagaimana proses panjang ini berlangsung.
Liverpool dan perwakilan Salah, Ramy Abbas, setuju pada satu hal: kontrak tiga tahun yang akan memungkinkan Salah bertahan di The Reds hingga usia 33 tahun. Namun, masalah utama yang dihadapi adalah keseimbangan antara gaji pokok dan bonus. Klub menginginkan struktur gaji yang lebih berpihak pada kinerja, sementara Salah dan Abbas menginginkan jaminan yang lebih pasti.
Ramy Abbas bersikeras agar setiap komponen variabel dalam kontrak Mohamed Salah harus didasarkan pada kinerja selama musim-musim sebelumnya, bukan kemungkinan penurunan performa terkait usia. Ini akan membuat Salah menjadi pemain dengan bayaran tertinggi dalam sejarah Liverpool, dengan nilai kontrak yang “secara signifikan” meningkat. Meski demikian, keinginan The Reds untuk memasukkan insentif berbasis performa membuat negosiasi ini lebih rumit dan berlarut-larut.
Negosiasi menjadi lebih intens saat diskusi berkembang antara Dubai dan El Gouna, termasuk mempertimbangkan apakah bonus Salah untuk gol dan assist akan dibatasi dan apakah bonus ini akan dibayarkan langsung atau sebagai pembayaran sekaligus saat mencapai target. Abbas juga memahami bahwa Liverpool ingin memastikan bonus kinerja yang bergantung pada pencapaian tim tetap memperhitungkan kontribusi Salah.
Liverpool juga mempertimbangkan untuk memperoleh sebagian hak citra Salah, yang merupakan salah satu aset komersial berharga pemain asal Mesir ini. Abbas tahu bahwa jika The Reds berhasil mendapatkan hak citra ini, itu akan mempengaruhi tawaran mereka terhadap Salah. Salah diproyeksikan akan meraih pendapatan senilai 54 juta euro (45 juta poundsterling) hingga 62 juta euro (52 juta poundsterling) per tahun, dan The Reds berharap untuk ikut andil dalam keuntungan tersebut.
Abbas tahu bahwa mengambil langkah ini penuh risiko, terutama jika negosiasi berlarut dan Mohamed Salah mengalami cedera. Untuk itu, ia menyarankan Salah mempertimbangkan asuransi kesehatan tambahan sebagai bentuk perlindungan, meskipun kontrak jangka panjang adalah “asuransi terbaik yang dapat Anda miliki,” ujarnya.
Akhirnya, Abbas mengirimkan proposal final ke manajemen Liverpool, dan hasilnya berujung pada kontrak yang bernilai hampir 55 juta poundsterling untuk The Reds. Gaji pokok Salah mencapai 350.000 ribu poundsterling per minggu, dengan kemungkinan naik menjadi 400.000 ribu poundsterling per minggu jika performanya tetap impresif, menjadikannya pemain dengan bayaran tertinggi dalam sejarah klub.
Artikel Tag: Mohamed Salah, Premier League, Liverpool