Kim Clijsters Sadari Masalah Iga Swiatek Yang Sebabkan Performanya Menurun

Iga Swiatek [image: getty images]
Berita Tenis: Iga Swiatek sampai saat ini belum memenangkan gelar pada musim 2025 dengan kekalahan terakhir yang ia alami terjadi di turnamen WTA level 1000, Indian Wells Open pekan lalu.
Petenis berusia 23 tahun mengincar satu tempat di final Indian Wells Open ketika ia kalah dari Mirra Andreeva dengan tiga set di semifinal.
Kekalahan tersebut merupakan kekalahan kedua petenis berkebangsaan Polandia melawan Andreeva dalam beberapa waktu terakhir setelah petenis berusia 17 tahun mengandaskannya dalam perjalanan memenangkan gelar di Dubai Tennis Championships pada bulan Februari.
Mantan petenis peringkat 1 dunia kini mencatatkan 0-3 di semifinal musim ini setelah ia kalah dari Madison Keys di Australian Open, Jelena Ostapenko di Qatar Open, dan Andreeva di Indian Wells Open.
Jelang kembali beraksi di Miami Open, salah satu legenda tenis putri, Kim Clijsters meluangkan waktu untuk membagikan pandangannya terkait penurunan performa Swiatek akhir-akhir ini.
Tampil sebagai bintang tamu di podcast Served with Andy Roddick, mantan petenis peringkat 1 dunia, Clijsters memberikan opini jujur tentang kesulitan petenis berkebangsaan Polandia pada musim 2025.
“Dengan Iga di setiap turnamen, ia sepertinya berpikir saya harus memenangkan ini,” ungkap Clijsters. “Saya merasa itu seperti keharusan, anda merasakannya dalam ketegangannya saat ia berjalan di lapangan.”
“Di Indian Wells, di area petenis, ada ketegangan yang sangat, sangat tidak banyak ruang untuk hal lain selain tenis, yang terkadang ketika hal-hal tidak berjalan sesuai keinginan anda, anda dapat mengetahuinya.”
Juara US Open musim 2003, Roddick mengemukakan bahwa kedisiplinan petenis berkebangsaan Polandia sebenarnya bisa merugikan sang petenis.
“Saya melihat caranya melakukannya, itu menarik. Ada hal seperti itu dalam olahraga dan mungkin juga dalam kehidupan, saya pikir kekuatan terbesar kita bisa menjadi kelemahan terbesar kita secara bersamaan,” tutur Roddick.
“Saya membicarakan tentang kedisiplinan Iga, saya tidak pernah berpikir sedetik pun bahwa ia akan bangun dan memberikan usaha yang biasa-biasa saja serta tidak bijaksana dalam sehari-hari, tetapi anda tidak bisa terlalu panas, jadi, itu akan seperti berjalan di atas tali.”
Clijsters sepakat dan ia membandingkan petenis berkebangsaan Polandia dengan mantan juara Grand Slam sebanyak tujuh kali, Justine Henin yang pernah menjadi lawannya.
“Saya pikir, Justine Henin sedikit seperti itu, Iga sedikit mengingatkan saya terhadap Justine ketika ia bermain di lapangan. Dari segi kepribadian, fokus, penampilan, saya melihat beberapa kesamaan dengan topi itu,” tutur Clijsters.
Mantan petenis berkebangsaan Belgia pun menyimpulkan diskusi tersebut dengan mengatakan apa yang ia pikir Swiatek harus lakukan agar bisa mengembalikan performa terbaiknya.
“Anda merasa ketegangan di sana, semakin lama anda menyimpannya dalam diri anda, itu hanya ada dalam sistem anda, itu akan menjadi, itu bisa menjadi sesuatu yang negatif,” tambah Clijsters.
“Jika anda menang, itu bagus, anda bisa sedikit santai, jika anda kalah atau ia belum memenangkan gelar besar maka ketegangan itu meningkat. Ia terus-menerus melihat ‘Pekan depan saya harus melakukannya, pekan ini saya harus melakukannya’, jika itu tidak terjadi, ‘Oke, ayo, kita harus bekerja lebih keras’.”
“Saya pikir ia tidak akan mengambil jeda dari tenis karena ia harus sedikit santai, saya pikir ia bukan petenis seperti itu.”
Artikel Tag: Tenis, Iga Swiatek, Mirra Andreeva