Kanal

Kejuaraan Beregu Asia 2022, Pertarungan Para Pemain Muda Potensial

Penulis: Yusuf Efendi
23 Feb 2022, 16:15 WIB

Tim Putri Indonesia di Kejuaraan Beregu Asia 2022/[Foto:PBSI]

Berita Badminton : Kejuaraan Beregu Asia 2022 ditutup dengan dua negara yang merebut trofi untuk pertama kalinya yakni Indonesia juara beregu Putri dan Malaysia juara beregu Putra.

Sebelum BATC 2022 di Selangor dimulai, kami semua mengira bahwa keseruan yang sama seperti BATC sebelumnya karena tahun ini kami tidak memiliki pemain bintang. Yang terjadi justru sebaliknya, kami semua menjadi penonton pertandingan menegangkan baik beregu putri maupun putra yang saling bertanding. Bahkan, keseruan sudah dimulai sejak turnamen dimulai.

Salah satu hal yang menarik dari sebuah turnamen adalah memprediksi pemain mana yang akan memenangkan pertandingan tertentu, berdasarkan rekor head-to-head mereka. Namun, itu bukanlah hal yang benar-benar dapat kami lakukan selama Kejuaraan Beregu Asia 2022, terutama pada babak penyisihan grup karena cukup banyak pertandingan di mana peringkat pemain yang bersaing sangat jauh satu sama lain sehingga mereka tidak memiliki head-to-head.

Sangat mudah untuk mengharapkan bahwa ketika dua pemain dengan perbedaan peringkat yang besar, pemain dengan peringkat yang lebih tinggi akan menang. Menariknya, kami melihat banyak hal sebaliknya terjadi.

Tepat ketika turnamen dimulai, kita menyaksikan Sen Lakhsya dari India yang berada di 20 besar Peringkat Dunia BWF, dikalahkan oleh Jeon Hyeok Jin dari Korea yang berada di peringkat 2.000 pada saat pertandingan. Namun, pada pertandingan berikutnya, Lakhsya Sen kembali dengan kekuatan penuhnya dan mengalahkan lawan-lawannya.

Kami tidak tahu apa yang ada di benak para pemain muda sebelum turnamen dimulai. Namun, tidak menutup kemungkinan kemenangan Jeon Hyeok Jin atas Sen Lakhsya memberikan nuansa berbeda, tidak hanya pada skuat muda Korea tetapi juga seluruh pemain muda yang terdaftar di Kejuaraan Beregu Asia 2022 karena setelah kemenangan tersebut banyak pertandingan yang dimainkan oleh para pemain berperingkat lebih rendah menuai kemenangan.

Namun, peringkat dunia hanyalah salah satu faktor. Faktor penting lainnya adalah pengalaman. Para pemain berpengalaman berada di depan dengan lebih banyak pengalaman dalam bersaing dengan pemain dari berbagai tingkat keterampilan. Para pemain muda yang tidak memiliki sebanyak mungkin merasa tidak akan rugi apa-apa sehingga mereka bisa masuk, memberikan yang terbaik dan melihat di mana yang terbaik bisa mendapatkannya.

Tren itu terus berlanjut hingga ke semifinal dan final.

Di semifinal putra, Jeon Hyeok Jin dari Korea yang mengalahkan Lakhsya Sen di hari pertama sekali lagi mengejutkan kami dengan merenggut Lee Zii Jia dari Malaysia ke rubber set. Pertandingan akhirnya dimenangkan oleh Lee Zii Jia 13-21, 21-13, 21-15. Semifinal Korea vs Malaysia kemudian disusul oleh pasangan dadakan Korea Kim Hwi Tae/Kim Jaehwan yang juga menyusahkan nomor 7 dunia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik ke rubber set. Chia/Soh akhirnya menang tipis 21-14, 20-22, 21-19.

Di semifinal beregu putri, sayangnya Jepang harus mundur karena kondisi kesehatan para pemainnya sehingga Indonesia harus lolos ke final dan hanya menyisakan Korea vs Malaysia di semifinal.

Pasangan ganda putri dadakan seperti Baek Ha Na/Seong Seung Yeon dari Korea dan Siow Valeree/Tan Pearly dari Malaysia di mana satu pemain berpengalaman sementara yang lain lebih muda menunjukkan bahwa pemain yang lebih muda tidak terlalu kesulitan untuk mengimbangi kecepatan senior mereka.

Terakhir, di final beregu putra, ada juara bertahan Indonesia vs tuan rumah Kejuaraan Beregu Asia2022, Malaysia. Di atas kertas, skuat Malaysia lebih kuat. Di tunggal putra pertama, pemain Malaysia Lee Zii Jia (peringkat #7) kalah di game pertama dari Chico Aura Dwi Wardoyo dari Indonesia (peringkat 55) 14-21. Zii Jia kemudian membalikkan keadaan di game kedua dan ketiga dan menang 21-12, 21-10.

Pertarungan serupa terjadi pada pertandingan ganda putra pertama antara pasangan Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin vs Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Pasangan Indonesia yang berada di peringkat 28 dunia memenangkan game pertama atas pasangan Malaysia yang berada di peringkat 7 21-17 tetapi kemudian dikalahkan di dua game terakhir 13-21 dan 18-21.

Malaysia akhirnya menang 3-0 atas Indonesia. Namun kemenangan itu tidak didapat dengan mudah seperti yang terjadi sejak hari pertama Kejuaraan Beregu Asia 2022.

Memang, Kejuaraan Beregu Asia tahun ini berbeda dari sebelumnya karena kali ini kita menyaksikan para bintang bulu tangkis masa depan. bukannya yang sekarang. Dengan para pemain muda berjuang sampai tetes terakhir mereka, setiap kemenangan yang diraih oleh pemain berpengalaman adalah kemenangan yang memang pantas didapatkan. Sungguh pesta darah muda yang mengasyikkan.

Artikel Tag: Kejuaraan Beregu Asia 2022, Indonesia, korea, Malaysia

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru