Juarai ATP Finals Dan Davis Cup, Jannik Sinner Masuk Klub Elit
Berita Tenis: Dominasi Jannik Sinner pada musim 2024 berakhir dengan meyakinkan setelah ia mengantarkan Italia mempertahankan gelar Davis Cup di Malaga.
Kemenangan tersebut menjadi kemenangan terakhir di musim 2024 yang istimewa bagi petenis peringkat 1 dunia yang tiba di Davis Cup Finals musim ini setelah ia memenangkan gelar turnamen akhir musim di Turin untuk kali pertama dalam kariernya.
Sinner pun menjadi petenis putra keenam yang berhasil menyandingkan kedua gelar tersebut pada musim yang sama.
Berikut petenis yang berhasil memenangkan gelar ATP Finals dan Davis Cup pada musim yang sama:
Stan Smith – 1970
Smit memenangkan gelar turnamen akhir musim pada musim 1970 dan menjadi bagian tim AS yang memenangkan kompetisi beregu putra pada musim tersebut.
Ia mengalahkan Rod Laver demi memenangkan gelar ATP Finals. Lalu, ia mengantarkan AS membantai Jerman Barat dengan 5-0 di final Davis Cup, salah satu satu empat kemenangan beruntun AS di kompetisi tersebut, tepatnya pada periode 1969 – 1972.
John McEnroe – 1978
Mantan petenis peringkat 1 dunia, McEnroe masih menjadi juara termuda ATP Finals ketika ia memenangkannya pada musim 1978. Baru menginjak usia 19 tahun, ia berjuang setelah kecolongan satu set demi menumbangkan Arthur Ashe di final, yang saat itu menjadi gelar terbesar dalam kariernya.
Ia lalu memenangkan kedua laga nomor tunggal yang ia lakoni ketika AS mengalahkan Inggris dengan 4-1 di final kompetisi beregu putra musim 1978, yang menjadi gelar pertama dari lima gelar kompetisi tersebut yang ia menangkan demi AS.
Boris Becker – 1988
Salah satu petenis paling sukses dalam sejarah, gelar pertama dari tiga gelar ATP Finals milik Boris terjadi pada musim 1988 setelah ia melumpuhkan Ivan Lendl dengan lima set.
Pada musim yang sama, ia berperan penting untuk mengantarkan Jerman memenangkan gelar Davis Cup setelah ia mengalahkan petenis berkebangsaan Swedia, Stefan Edberg di laga nomor tunggal sebelum menyegel kemenangan dengan kemenangan di laga nomor ganda.
Andre Agassi – 1990
Musim 1990 menjadi saksi ketika Agassi lolos ke final Grand Slam pertama dalam kariernya, tetapi juga menjadi saksi ketika ia memenangkan satu-satunya gelar turnamen akhir musim dengan mengaramkan Edberg di final serta mengklaim gelar pertama dari dua gelar kompetisi beregu putra yang ia menangkan bersama AS.
Michael Stich – 1993
Seperti rekan senegaranya Becker, Stich memenangkan kedua gelar pada musim yang sama. Kemenangan ATP Finals musim 1993 di Frankfurt tanpa diragukan merupakan gelar terbesarnya di luar gelar Wimbledon yang ia menangkan pada musim 1991.
Ia lalu memperkuat Jerman di final kompetisi beregu putra melawan Auustralia. Ia mempersembahkan kemenangan di laga nomor tunggal dan ganda sebelum Jerman menang dengan 4-1.
Jannik Sinner – 2024
Sinner menutup musim 2024 yang mengagumkan dengan memenangkan kedua turnamen dan jarak waktunya kurang lebih selama satu pekan.
Sinner menjadi petenis pertama sejak Lendl musim 1986 yang memenangkan gelar ATP Finals tanpa kehilangan satu set pun, termasuk ketika membungkam Taylor Fritz di final.
Satu pekan setelah itu, Italia tidak kalah di satu pertandingan pun ketika berlaga di Davis Cup Finals, Malaga dan petenis peringkat 1 dunia kembali mengantarkan Italia menjadi juara kompetisi beregu putra tersebut.
Selain itu, Sinner menjadi petenis putra pertama dalam sejarah yang memenangkan ATP Finals, Davis Cup, dan setidaknya satu gelar Grand Slam pada musim yang sama.
Artikel Tag: Tenis, ATP Finals, davis cup, Jannik Sinner