Juara Paralimpiade Cheah Liek Hou Donasikan Sebagian Besar Bonus Untuk Amal
Berita Badminton : Bintang bulu tangkis Cheah Liek Hou sekali lagi membuktikan bahwa dirinya bukan hanya juara di lapangan tetapi juga juara di hati.
Atlet berusia 36 tahun itu berhasil meraih medali emas Paralimpiade keduanya berturut-turut pada nomor tunggal putra SU5 (gangguan anggota tubuh bagian atas) di Paris pada hari Senin, mengatasi berbagai tantangan untuk mempertahankan gelarnya. Namun bukan hanya kemenangannya yang menjadi berita utama.
Cheah Liek Hou, yang kini bergabung dengan klub eksklusif atlet Malaysia yang mengklaim hadiah kedua sebesar RM1 juta atau sekitar 3,5 miliar rupiah di bawah Skema Insentif Olahraga Nasional (Shakam), telah berjanji untuk menyumbangkan sebagian uang hadiahnya kepada organisasi amal.
"Hal pertama yang ingin saya lakukan adalah menyumbangkannya. Saya ingin memberikan kembali kepada masyarakat," ungkap Liek Hou, memamerkan hati emasnya di samping prestasi emasnya.
Meski ia belum memutuskan badan amal mana yang akan menerima manfaat, Cheah Liek Hou menyatakan keinginannya untuk mendukung orang-orang cacat, panti jompo, dan panti asuhan.
Ini bukan pertama kalinya Liek Hou menggunakan kemenangannya untuk membantu orang lain.
Setelah memenangkan emas pada Paralimpiade Tokyo 2020 yang tertunda, ia juga menyumbangkan sebagian dari hadiahnya sebesar RM1 juta, ditambah tambahan RM100.000 dari FWD Takaful, untuk amal.
Jalan Liek Hou menuju kesuksesan tidaklah mudah.
Pada akhir tahun 2023, ia mengalami serangkaian kekalahan, termasuk kekalahan telak dari rival mudanya dari Indonesia, Dheva Anrimusthi, di Hangzhou Asian Para Games.
Banyak yang meragukan ia bisa bangkit kembali, tetapi Liek Hou membungkam para pengkritiknya dengan penampilan gemilangnya di awal tahun 2024, memenangkan gelar juara dunia kedelapan di Thailand dan terus mendominasi sirkuit para-bulu tangkis dunia.
Merenungkan kemenangannya di Paris, Liek Hou berkata: "Saya selalu yakin bahwa saya masih dalam performa terbaik. Hanya saja, Anda tidak bisa menang sepanjang waktu. Setiap turnamen menghadirkan tantangan yang berbeda mulai dari kondisi tempat hingga kesiapan fisik dan strategi."
Tekad Cheah Liek Hou untuk mempertahankan gelarnya semakin diuji dengan kepergian pelatihnya, Rashid Sidek, pada tahun 2022.
Meski mengalami kemunduran dan tantangan dalam mencari pelatih baru yakni Nova Armada asal Indonesia, Liek Hou tetap fokus dan bersemangat.
"Mempertahankan gelar lebih sulit daripada memenangkannya," akunya.
"Tiga tahun terakhir merupakan perjuangan yang berat, terutama dengan pergantian pelatih."
"Beberapa orang meragukan apakah saya bisa mempertahankan medali emas Paralimpiade saya. Sekarang setelah saya menang, saya membuktikan bahwa mereka salah, dan itu sangat memuaskan."
Artikel Tag: Cheah Liek Hou, Paralimpiade Paris 2024