Jorge Vilda Akhirnya Dipecat Dari Kursi Pelatih Timnas Wanita Spanyol
Presiden sementara federasi sepak bola Spanyol (RFEF) Pedro Rocha dilaporkan telah memecat pelatih tim nasional wanita Jorge Vilda pada Selasa (5/9/2023) pagi, demikian diumumkan RFEF dalam sebuah pernyataan. Vilda memimpin Spanyol meraih gelar juara Piala Dunia Wanita pertama atas Inggris pada 20 Agustus.
"RFEF ingin mengucapkan terima kasih kepada Jorge Vilda atas layanan yang telah ia berikan, untuk profesionalisme dan dedikasinya selama bertahun-tahun, berharap yang terbaik untuknya di masa depan," tulis RFEF dalam pernyataan itu. "RFEF ditinggalkan dengan warisan olahraga yang luar biasa berkat penerapan model permainan yang diakui dan metodologi yang menjadi mesin pertumbuhan untuk semua kategori wanita di tim nasional."
Keputusan ini muncul beberapa jam setelah RFEF meminta maaf atas "tindakan Luis Rubiales yang tidak pantas" dalam sebuah pernyataan.
Rubiales, presiden RFEF yang kini diskors karena mencium paksa gelandang Spanyol Jenni Hermoso setelah final Piala Dunia, dengan keras menolak mundur di depan sesi darurat federasi. RFEF kemudian meminta Rubiales untuk mengundurkan diri. Vilda, 42 tahun, secara mencolok menjadi satu-satunya pelatih Spanyol yang tidak mengundurkan diri setelah skandal Rubiales.
Vilda juga merupakan subjek utama dari pengunduran diri massal yang dilakukan oleh para pemain sepak bola wanita Spanyol pada 2022. Lima belas pemain meninggalkan tim setelah mereka meminta Vilda untuk mundur atau agar Rubiales memecatnya.
Para pemain menyebut sikap Vilda sebagai "diktator" dan mengatakan bahwa budaya di sekitar tim berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Setelah mereka memenangkan Piala Dunia, para pemain Spanyol terlihat mengabaikan Vilda selama perayaan pasca pertandingan.
Jorge Vilda adalah putra dari Angel Vilda, yang memiliki pengaruh besar dalam sepak bola Spanyol dan pernah menjadi pelatih tim U-19 Spanyol. Vilda menjabat sebagai asisten ayahnya dan sebagai pelatih tim U-15, kemudian naik jabatan menjadi pelatih kepala tim U-19 ketika ayahnya pensiun.
Vilda diangkat menjadi pelatih tim senior pada 2015. Dia menggantikan Ignacio Quereda, yang dituduh para pemainnya melakukan pelecehan verbal, homofobia, dan budaya ketakutan secara umum. Vilda juga diangkat sebagai direktur olahraga, memberinya kekuasaan atas seluruh program tim wanita.
Dia memimpin Spanyol ke babak 16 besar di Piala Dunia 2019, dan gelar Piala Dunia untuk pertama kalinya dengan kemenangan 1-0 atas Inggris di final turnamen di Australia dan Selandia Baru.
Jorge Vilda dan ayahnya adalah pendukung pencalonan Rubiales sebagai presiden federasi. Ketika Rubiales menyampaikan pidato menantang pada konvensi federasi pada 25 Agustus, bersikeras bahwa dia tidak melakukan kesalahan dan mengatakan dia tidak akan pernah mengundurkan diri, Vilda terlihat bertepuk tangan dengan antusias.
Rubiales, pada gilirannya, memberikan dukungan tanpa syarat kepada Vilda. Dia bahkan menawarkan kontrak baru kepada Vilda selama ia berorasi.
Dalam sebuah pernyataan sebelum pemecatan Vilda diumumkan, Rocha meminta maaf atas kontroversi yang terjadi dan telah membayangi gelaran Piala Dunia Wanita. Ia juga mengatakan bahwa federasi "menyediakan semua dukungan dokumenter dan administratif yang diperlukan oleh kedua badan disiplin untuk mendapatkan resolusi yang pasti sesegera mungkin untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi."
Rocha juga mengatakan bahwa federasi-federasi regional, yang pekan lalu meminta pengunduran diri Rubiales, sedang melakukan peninjauan ulang terhadap kebijakan-kebijakan mereka untuk memastikan bahwa hal yang memalukan seperti ini tidak terjadi di masa depan.
"Akhirnya, kami ingin sekali lagi mengucapkan selamat kepada tim nasional kami atas kemenangan bersejarah mereka, mengakui dampak dan warisan yang akan ditinggalkan oleh kemenangan mereka di masa depan sepak bola Spanyol," kata Rocha. "Kami yakin bahwa jutaan orang dari segala usia terinspirasi oleh semangat mereka, dan kami sangat bangga dengan cara mereka berperilaku, baik di dalam maupun di luar lapangan. Pada waktunya nanti, adalah niat kami untuk memberikan sorotan kembali kepada mereka dan merayakan pencapaian mereka dengan cara yang pantas."
Tidak ada satu pun dari pernyataan dua halaman itu yang menyebutkan nama Hermoso.
Artikel Tag: Jorge Vilda