Jordan Gill Buat Kejutan, Sukses Hentikan Michael Conlan Di Ronde Tujuh
Petinju kelas bulu super Jordan Gill (28-2-1, 9 KO) kemungkinan besar mengakhiri karier tinju penantang gelar juara dunia dua kali, Michael Conlan (18-3, 9 KO), di SSE Arena, Belfast, Irlandia, Sabtu (2/12) malam.
Diunggulkan oleh para bandar taruhan, Jordan Gill terlihat lebih segar di kelas yang lebih tinggi setelah naik satu divisi dari kelas bulu.
Petinju Inggris berusia 29 tahun ini menjatuhkan Conlan pada ronde kedua melalui sebuah hook kiri dan meskipun petinju Irlandia berusia 32 tahun itu bangkit pada ronde keempat dan memiliki ronde yang bagus pada ronde keenam, Gill terbukti terlalu kuat pada akhirnya.
Gill memojokkan Conlan pada ronde ketujuh, mendaratkan sebuah pukulan kanan ke arah kepala yang membuat kakinya goyah. Gill pun segera membombardir dan memaksa wasit menghentikan laga pada menit 1:09.
Dengan kemenangan ini, Jordan Gill, yang baru saja mengalami kekalahan KO pada ronde keempat dari petinju Spanyol, Kiko Martinez, dalam laga terakhirnya pada Oktober tahun lalu, membawa dirinya ke dalam persaingan perebutan gelar juara dunia di kelas 130 pound.
"Saya menikmatinya. Reaksi saya adalah membungkam para penggemar. Untuk masuk ke halaman belakang sang juara, seorang petarung kelas dunia. Ini pekan yang luar biasa di Belfast. Kami tidak memiliki juara di tempat saya berasal. Saya ingin menjadi seorang juara dunia dan saya merasa saya layak mendapatkan kesempatan," kata Jordan Gill di atas ring setelah laga.
"Rencana saya adalah untuk membuat Mick bekerja. Saya tahu ia kurang efisien. Saya tahu saya dapat melukainya dengan kedua tangan saya dan saya menjatuhkannya dengan keras dan ketika ia bangkit, saya tahu saya akan menjatuhkannya. Ada beberapa kali saya keluar dari rencana pertarungan, namun pada akhirnya saya berhasil.
"Saya tahu Conlan memiliki hati yang besar, ia pria yang sangat bangga dengan dirinya dan ia tampil di depan para pendukungnya. Saya tahu dia akan berbahaya dan saya harus meluangkan waktu untuk melemahkannya dan saya berhasil melakukannya."
Menurut CompuBox, Jordan Gill mengungguli Michael Conlan dalam hal jumlah pukulan dan pukulan yang mendarat dengan 121 dari 336 pukulan berbanding 80 dari 281 pukulan. Gill juga berhasil mendaratkan 44% dari pukulan kerasnya.
Ini merupakan kisah kebangkitan yang luar biasa bagi Gill, yang mengakui dalam wawancaranya setelah pertandingan bahwa ia sempat memiliki keinginan untuk bunuh diri setelah berpisah dengan istrinya.
"Setelah kekalahan dari Kiko, saya kehilangan kontak dengan diri saya sendiri," kata Gill. "Saya berpisah dengan istri saya. Pada tanggal 30 Juni, saya berada di sebuah lapangan. Saya minum satu liter vodka. Saya ingin bunuh diri. Seseorang menyelamatkan saya hari itu.
"Ayah saya selalu berada di sisi saya, teman-teman dan keluarga saya selalu mendukung saya. Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada mereka... Saya baru saja mengubah hidup saya.
"Saya telah mengubah hidup saya tahun ini dalam empat bulan terakhir. Jika Anda berpikir, apa yang saya lakukan dengan hidup saya? Anda bisa melakukannya. Anda bisa membuat perubahan. Tidak ada yang percaya saya bisa melakukan ini. Saya melakukannya dan itulah yang terpenting."
Sementara masa depan tampak cerah bagi Gill, masa pensiun sudah di depan mata bagi Michael Conlan. Peraih medali perunggu Olimpiade 2012 ini terlihat tidak memiliki daya tahan pukulan dan kesulitan untuk menandingi fisik Gill.
Michael Conlan kini telah kalah KO dalam tiga dari lima pertandingan terakhirnya, dengan Jordan Gill bergabung dengan juara dunia Luis Alberto Lopez dan Leigh Wood sebagai petinju yang pernah menghabisinya lewat KO dalam dua tahun terakhir.
Sebelum pertarungan, promotor Michael Conlan, Eddie Hearn, mengakui bahwa ini mungkin merupakan akhir dari karier Conlan jika ia tidak dapat mengalahkan Gill.
"Jika Michael Conlan kalah, maka kariernya akan berakhir," ujar pimpinan Matchroom Boxing ini kepada RTE.
Artikel Tag: Jordan Gill, Michael Conlan