Jelang Tour Eropa, Pelatih Asah Mental Para Pemain Tunggal Putri

Liga Olahraga : Sektor tunggal putri mulai menunjukan progres peningkatan dalam beberapa waktu kebelakang dengan naiknya peringkat para pemain yang bisa menjadikan persaingan sehat diantara para pemain.

Pada dua pekan lalu di Qingdao China, sektor tunggal putri mampu melaksanakan tugasnya dengan baik meraih poin penuh dan membawa Indonesia menjadi juara Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2025.

Namun, satu-satunya noda kekalahan adalah saat Putri Kusuma Wardani menyerah dari wakil China, Xu Wen Jing.

Menuju Tour Eropa pada pekan ini, pelatih kepala tunggal putri PP PBSI, Imam Tohari mengatakan bahwa mental bertanding dalam posisi tekanan yang besar menjadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi bagi para pemain.

"Untuk persiapan sejauh ini terpotong banyak pertandingan, karena minggu lalu (mengikuti kejuaraan) beregu Asia. Tapi dengan waktu yg pendek itu, strategi dan teknik di lapangan kita matangkan, dan dari segi fisik pemain kita sudah siap semua. Yang paling penting di pertandingan itu adalah pembawaan, terutama di mental mereka," papar Imam Tohari kepada wartawan, Rabu (19/2), di pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta.

Kesalahan-kesalahan kecil sudah harus dibenahi oleh para pemain, karena di BWF World Tour tentu persaingan akan sangat ketat dan mempengaruhi secara langsung untuk menaikkan peringkat.

"Saya sering melihat mereka masih banyak error sendiri, jadi di poin-poin penting itu masih terlalu banyak mikir dana itu sering menimbulkan permainan itu tidak keluar dengan semestinya," jelasnya.

Di Tour Eropa yang dimulai dari German Open World Tour Super 300 pada tengah pekan ini, Komang Ayu Cahya Dewi akan menjadi wakil satu-satunya sektor tunggal putri dan akan melakoni babak 32 besar melawan pemain asal Jepang, Hina Akechi.

Jika lolos, pemain asal Denpasar Bali itu akan melawan pemenang pertandingan antara unggulan ketujuh asal Denmark, Julie Dawall Jakobsen melawan wakil asal Malaysia, K Letshanaa di babak 16 besar.

Artikel Tag: Tunggal Putri, komang ayu cahya dewi, Putri Kusuma Wardani, Indonesia