Jari-Matti Latvala Akui Terlalu Agresif

Berita WRC - Pereli Jari-Matti Latvala mengakui dirinya mengemudi terlalu agresif pada beberapa seri WRC terakhir. Hal itu menyusul kegagalannya menyelesaikan dua serial reli terakhir sehingga jelas menjadi hambatan untuk tim Toyota.

Rally de Portugal dan Rally Meksiko adalah dua seri WRC terakhir yang gagal diselesaikan oleh Latvala. Pada kedua seri tersebut, Latvala merusak sisyem suspensi Toyota Yaris WRC-nya akibat membentur bebatuan.

Latvala mengaku dirinya ingin mengubah pendekatan dalam cara mengemudinya. Bahkan, cara yang dilakukannya kali ini di Italia sedikit konservatif. Pada sesi recce alias tinjau lokasi Rally Italia Sardegna, Latvala bahkan menyempatkan diri untuk menyingkirkan kerikil besar yang melintang di lintasan. Padahal biasanya Latvala hanya berfokus pada pengumpulan data untuk dijadikan pacenotes.

“Apa yang saya butuhkan adalah balapan yang bersih,” ujar mantan pengemudi Volkswagen tersebut. “Jika saya berhasil melewati seri dengan bersih, maka saya memiliki peluang lebih besar untuk memetik hasil yang lebih baik.”

Latvala bercerita dia sangat fokus saat recce di seri italia.

“Saya sangat menekankan oenyebab saya gagal finis di dua seri sebelumnya,” kata Latvala. “Saya bahkan berhenti dan menyingkirkan kerikil atau bebatuan dari lintasan. Hal seperti itu belum pernah saya lakukan sebelumnya.”

Latvala juga mengakui dia sudah melakukan segalanya yang ia rasa perlu untuk bisa memenangkan balapan. 

“Kenyataannya adalah saya mengemudi terlalu agresif, dan hal itu hafus saya ubah.”

Latvala juga memberikan sedikit kisikkan tentang performanya di Rally Italia Sardegna.

“Kami telah bekerja keras untuk emningkatkan sedikit performa mobil,” kata Latvala. “Kami akan meninggikan suspensi supaya kami bisa lebih nyaman saat melewati bagian lintasan yang kasar atau terlalu tinggi."

Artikel Tag: wrc, berita wrc, rally italia sardegna, Toyota, toyota gazoo racing team, Jari-Matti Latvala