Jamal Murray Bahas tentang Kekalahan Kanada di Olimpiade

Berita Basket: Jamal Murray dikenal sebagai pemain yang cepat naik daun di babak playoff dan sering bangkit di bawah tekanan. Sayangnya bagi Murray, hal yang sebaliknya terjadi selama Olimpiade Paris 2024.

Sepanjang Olimpiade, Jamal Murray hanya mencetak rata-rata enam poin per pertandingan, dengan akurasi tembakan dua angka sebesar 41,2% dan akurasi tembakan tiga angka sebesar 14,3%. Ia bermain sebagai pemain pengganti, dalam peran yang tidak biasa dimainkan oleh pemain bertahan juara tersebut.  Murray berbicara tentang perjuangannya dalam sebuah wawancara dengan Mark Kiszla dari The Denver Gazette.

"Itu pengalaman yang sulit, secara pribadi. Itu penyesuaian, tentu saja. Pertama kali masuk dari bangku cadangan, dan terlebih lagi, tidak bermain dengan bola. Itu hanya penyesuaian, bermain melawan tim dan pemain terbaik di dunia," kata Murray.

Selama pertandingan Olimpiade terakhir Tim Kanada melawan Prancis, Murray hanya mencetak 7 poin, 5 rebound, 1 assist, dan 3 turnover dengan 3/13 tembakan dari lapangan. Murray tampaknya kesulitan untuk bangkit dari bangku cadangan, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Sulit untuk mengatakan bagaimana Murray dapat masuk dalam susunan pemain inti yang berisi Shai Gilgeous-Alexander sebagai point guard, tetapi Murray tidak bekerja dengan baik di bangku cadangan.

"Saya masih menyesuaikan diri dengan peran seperti itu. Tetapi itu pertanyaan untuk para petinggi," katanya. Daftar pemain Tim Kanada tampak siap untuk memenangkan medali selama Olimpiade.

Sebaliknya, tim tersebut melakukan perpisahan yang tak terduga sebelum Semifinal Turnamen Putra. Sekarang, Murray harus memikirkan negosiasi kontrak yang akan datang dengan Denver Nuggets.

Artikel Tag: Olimpiade 2024, Jamal Murray, Kanada