Isolasi di Pelatnas, Greysia Polii Rindu Keluarga
Berita Badminton: Meski Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah melaksanakan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai pekan ini, namun Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tetap melakukan Pelatihan Nasional seperti biasa, dengan segala keterbatasan mengikuti protokol yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan.
PBSI telah mengadakan isolasi mandiri di Pelatnas Cipayung sejak kepulangan tim pasca kejuaraan bergengsi All England pertengahan Maret lalu selama 14 hari, yang kemudian diperpanjang hingga April setelah pelatih kepala tunggal putra, Hendry Saputra, mengeluhkan beberapa kondisi terkait kesehatannya, meski akhirnya pemeriksaan keseluruhan terhadap semua pemain dinyatakan negatif Covid-19.
Tak seperti Federasi Badminton Malaysia (BAM) dan Federasi Badminton India (BAI) yang memulangkan semua pemainnya ke rumah masing-masing, PBSI mempunyai kebijakan berbeda yakni tetap mengisolasi para pemain dengan pengawasan ketat dari tim dokter PBSI.
Proses karantina yang cukup lama ini pun membuat sebagian pemain merasa sedih karena tidak bisa berkumpul bersama keluarganya demi keselamatan dan kesehatan semua orang.
Adalah pemain senior Indonesia spesialis ganda putri, Greysia Polii yang mengungkapkan kerinduannya di akun media sosial pada Minggu (12/4) .
“Ada yang tau gak apa yang paling dirindukan oleh para atlet yang memutuskan di lockdown di pelatnas?? Bukan bulutangkis yang paling dirindukan, tetapi KELUARGA. Kami sudah berbulan-bulan tidak bertemu keluarga dan tidak tau kapan akan bertemu. Tiap hari kami hanya bisa berdoa biar Tuhan jaga orang-orang yang kami sayangi. #staysafe everyone. Take care of yourself if you want to take care your loved ones,” tulis Greysia Polii.
Keputusan Federasi Badminton Dunia (BWF) membatalkan semua turnamen hingga Juli tentunya membuat para pemain semakin lama menunggu untuk berkumpul bersama keluarga dan tampil di turnamen kompetitif.
Meski masih di Pelatnas, para pemain hanya menjalani intensitas latihan sebesar 40 hingga 50 persen dari para pelatih hanya untuk menjaga kebugaran para pemain ditengah pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan sedikit tanda-tanda penurunan.
Artikel Tag: Greysia Polii, apriyani rahayu, Lockdown, Pandemi Covid-19