Kanal

ISL Bisa Kompetitif Karena Tiga Elemen

Penulis: Dhimas
04 Nov 2015, 16:11 WIB

Joko Driyono Saat Bersama Perwakilan Delegasi FIFA

Ligaolahraga – PT Liga Indonesia mendapat kesempatan untuk melakukan presentasi di depan delegasi FIFA dan AFC, Selasa (3/11) kemarin, di kantor pusat PSSI. Pertemuan PT Liga dengan delegasi FIFA dan AFC itu sebagai bagian dari penggalian informasi yang dilakukan FIFA untuk membantu mencari solusi atas konflik yang terjadi pada sepak bola Indonesia.

CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, mengungkapkan beberapa hal yang dipaparkan pihaknya di depan delegasi FIFA yang dipimpin Kohzo Tashima tersebut. Selain pentingnya memformulasikan sinergi dari seluruh stakeholder sepak bola tanah air, pihaknya juga mengungkapkan opsi penyelenggaraan kompetisi Indonesia Super League.

 

Dalam pertemuannya, PT Liga juga mengungkapkan harapannya untuk membuat ISL makin kompetitif. Demi mewujudkan hal itu, Joko Driyono berujar setidaknya ada tiga hal yang perlu dilengkapi.

 

"Elemen itu seperti lisensi klub (club licensing), kapasitas bisnis, serta proteksi terhadap industri (sepak bola)," ujar Joko Driyono, seperti dilansir Bola.com.

 

Lisensi klub termasuk salah satu hal yang harus disinergikan dengan inisatif dari PSSI dan pemerintah. Untuk kapasitas bisnis, muncul salarycap dan budget cap yang harus dikaji lebih lanjut demi mendapatkan pedoman yang pas untuk kompetisi di Indonesia.

 

"Bagaimana menyatukan regulasi PSSI, AFC, FIFA dengan aturan pemerintah dalam sebuah sinergi. Ada UU Sistem Keolahragaan Nasional. Setiap elemen memiliki pedoman masing-masing. Salary dan budget cap sebaiknya mengacu pada level Asia atau Asia Tenggara agar level kompetisi kian kompetitif. Ada anggapan kalau salary cap rendah, diasumsikan dengan kualitas kompetisi yang rendah," jelas pria yang akrab disapa Jokdri itu.

 

"Sementara adanya sinergi PSSI, PT Liga, dan klub dengan pemerintah harus berujung proteksi terhadap industri sepak bola Indonesia. Klub membelanjakan uang besar, ada perusahaan serta rencana bisnis jangka panjang. Semua itu butuh proteksi dari pemerintah ," sambungnya.

 

PT Liga juga mengungkapkan, bahwa pertemuan dengan delegasi FIFA dan AFC berlangsung dalam semangat positif demi mendapatkan solusi terbaik agar sanksi FIFA kepada Indonesia bisa segera dicabut. Hanya saja, delegasi FIFA dan AFC memang tidak memberikan rekomendasi atau masukan secara spesifik kepada PT Liga.

 

"FIFA tidak dalam posisi melakukan itu karena mereka hanya menggali informasi. Tapi, respons mereka cukup positif," pungkas mantan Sekjen PSSI itu.

Artikel Tag: FIFA, AFC, PSSI, PT Liga Indonesia, ISL

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru