Ini Komentar Sejumlah Pemain Terkait Kondisi Lapangan Kejuaraan Beregu Asia
Berita Badminton : Kondisi lapangan untuk perhelatan Kejuaraan Beregu Asia 2022 banyak dikeluhkan oleh para pemain Indonesia, sehari jelang dilangsungkannya babak penyisihan grup kejuaraan dua tahunan itu.
Menggelar latihan pada Minggu (13/2), pemain ganda putra, Bagas Maulana Fikri mengeluhkan lampu dan juga angina yang sangat kencang di stadion.
"Cuma, hari ini kan lapangan masih di-setting. Jadi kondisi lampu dan arah angin pasti bisa berubah saat pertandingan lusa. Tetapi, minimal hari ini kita bisa mulai beradaptasi," ungkap Bagas, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
Sementara kata Ikhsan Emauelle Rumbay, kondisi lapangan saat ini memang kurang ideal, namun Ia hanya fokus mempersiapkan diri dengan mencoba beradaptasi venue Kejuaraan Beregu Asia 2022.
"Besok lusa ketika pertandingan dimulai, saya rasa perubahannya tak terlalu banyak. Kita harus bisa beradaptasi dengan lapangan," tutur atlet klub PB Djarum ini.
Keluhan juga dilontarakan oleh pemain ganda putri Indonesia, Jesita Putri Miantoro yang mengatakan bahwa pencahayaan di Setia Convention Center, Selangor membuatnya silau karena terlalu terang.
"Lampunya terang, rasanya lebih terang dibanding di Istora," kata pemain ganda putri Jesita Putri Miantoro.
"Meski begitu, tidak terasa panas di lapangan. Cuma agak silau. Saat shuttlecock berada di dekat-dekat lampu, berbayang," tambahnya.
Tak hanya dikeluhkan oleh pemain Indonesia, keluhan terkait kondisi lapangan juga dilontarkan oleh pelatih asal Indonesia yang kini menjabat sebagai pelatih kepala sektor ganda timnas Malaysia, Rexy Mainaky yang butuh perbaikan segera.
"Ada beberapa masalah teknis terkait dengan ketinggian tiang gawang yang tidak seimbang dan pencahayaan yang melukai mata para pemain. Saya telah memberi tahu Badminton Asia, serta Federasi Bulu Tangkis Dunia, karena hal ini dapat mempengaruhi para pemain, kata Rexy Mainaky.
“Penyelenggara sedang mencari dan akan memperbaikinya menjelang kompetisi. Itu sebabnya kami perlu menguji pengadilan. Draf di aula juga terlalu kuat di satu sisi,” tambahnya.
Artikel Tag: Indonesia, Kejuaraan Beregu Asia 2022, Ikhsan Leonardo Emanuel Rumbay