Ini Alasan Livio Suppo Terima Tawaran Jadi Manajer Suzuki

Livio Suppo
Berita MotoGP: Ayah Jorge Lorenzo, Chicho Lorenzo, menilai bahwa alasan Livio Suppo menerima pinangan dari Suzuki karena ia adalah sosok yang suka mencari tantangan baru.
Setelah penantian panjang, Project Leader Suzuki, Shinichi Sahara, akhirnya mengumumkan bahwa Livio Suppo akan menduduki kursi manajer tim. Seperti diketahui, posisi tersebut dibiarkan kosong hingga setahun lamanya sepeninggal Davide Brivio.
Suppo sendiri bukan nama asing di MotoGP. Ia pernah menjadi Project Leader Ducati di MotoGP dan berkarier di pabrikan asal Italia itu hingga 11 musim.
Pencapaian fenomenalnya adalah membawa Casey Stoner menjadi kampiun MotoGP 2007. Sampai saat ini, Ducati belum pernah meraih titel juara pebalap lagi sejak turun di MotoGP mulai 2003.
Pada 2010, Suppo datang ke Repsol Honda sebagai direktur marketing untuk kemudian menjadi prinsipal tim mulai tahun 2013. Saat pindah ke pabrikan asal Jepang itu, ia mengajak Stoner yang lantas kembali menjadi juara dunia pada MotoGP 2011.
Setelah Stoner untuk gantung helm pada akhir 2012, tangan dingin Suppo kembali terlihat lewat empat gelar juara dunia pebalap yang diraih Marc Marquez (2013, 2014, 2016, 2017).
Suppo kemudian memutuskan untuk mundur dari Honda di akhir 2017. Posisinya lantas digantikan oleh Alberto Puig hingga saat ini.
“Suppo salah satu manajer tersukses di MotoGP dan tidak ada yang bisa menyangkal itu,” ujar Chicho Lorenzo, ayah Jorge Lorenzo, dikutip dari Motorsport.com.
Chicho lalu mengungkapkan pentingnya peran manajer dalam sebuah tim MotoGP. Hal tersebut bisa dilihat pada kasus yang dialami Suzuki.
Alex Rins mengaku kehilangan sosok yang bisa ia ajak bicara di paddock, yang menunjukkan bila Brivio dahulu bukan hanya sosok penting dalam manajemen tim.
“Seperti kehilangan figur confessor (pastor pendengar dan penasihat saat jemaat melakukan pengakuan dosa), karena Rins bilang seseorang yang bisa diajak bicara,” kata Chicho.
“Ketika ingin berkeluh kesah saat sedih, ingin mencari masukan, pasti Anda mencari orang yang bisa dipercaya. Davide Brivio selama ini bertugas sangat baik sebagai figur ayah, confessor, dan sahabat sekaligus,” jelasnya.
Saat Suppo meninggalkan dunia MotoGP, sebuah kabar menyebutkan bahwa pria Italia itu sebetulnya dipecat.
“Melihat reputasinya, jika kabar itu benar, ia jelas sangat kecewa. Itu salah satu yang membuatnya kembali dan membuktikan yang mereka lakukan adalah salah.”
“Suppo adalah tipe orang yang ingin selalu ingin menjadi protagonis karena dengan kemampuannya yakin mampu membuat semua orang senang.”
Di sisi lain, Livio Suppo merupakan tipe manajer yang lebih suka meraih target tanpa harus bekerja berat. Di Suzuki, ia kemungkinan akan melakukan perombakan tim, khususnya yang terkait dengan Joan Mir.
Seperti yang telah diketahui, sebelum Suppo datang, pria asal Spanyol itu sepertinya mulai tak betah di Suzuki. Pabrikan asal Hamamatsu tersebut sejatinya ingin mempertahankan Mir dan juga Rins.
Bila kehilangan Mir, otomatis Suppo dan Suzuki akan mulai fokus untuk mencari pebalap berusia muda dengan talenta menjanjikan.
“Dengan kategori yang sama sekali tidak dilirik orang tetapi bagi Suppo itu justru seperti berlian yang masih kasar,” tutup Chicho.
Artikel Tag: Livio Suppo, Suzuki, MotoGP 2022