Ini Alasan Anak Laki-Laki Gilles Simon Jadikan Roger Federer Pahlawan
Berita Tenis: Nama Roger Federer bergaung di setiap penggemar tenis dan hal tersebut terjadi di dalam rumah Gilles Simon. Hal tersebut bukan hanya konsekuensi dari banyak rekor yang ia pecahkan atau gaya bermain yang tampak tanpa usaha, tetapi juga kepribadiannya yang ramah.
Dalam kasus petenis berkebangsaan Perancis, Simon, nama sang maestro tenis berada di posisi yang lebih tinggi daripada dirinya sendiri bagi anak laki-lakinya.
Petenis berkebangsaan Swiss telah mempengaruhi dunia tenis dalam dua dekade terakhir. Dari anak-anak sampai orang-oranglanjut usia, petenis berusia 39 tahun menjadi ikon utama dari olahraga ini. Itulah mengapa, lebih mudah bagi petenis berkebangsaan Perancis menerima pilihan anak laki-lakinya.
Di perempatfinal Swiss Indoors Basel musim 2018, petenis peringkat 63 dunia kalah dari petenis yang telah mengantongi 20 gelar Grand Slam dengan tiga set. Meski menelan kekalahan pahit, anak laki-lakinya merasa senang, karena pahlawannya asal Swiss mencetak kemenangan.
“Istri saya selalu menjadi penggemar berat Nadal dan tentu anak laki-laki saya juga mengikutinya. Lalu pada musim 2017, Federer mengalahkan Nadal dengan lima set di final Australian Open. Anak laki-laki saya, Timothee merasa marah mengapa kami membujuknya untuk menggemari Nadal ketika Federer bermain dengan lebih baik,” papar Simon.
“Sejak saat itu, Roger menjadi pahlawan Timothee, tidak ada yang yang bisa dibandingkan dengannya, begitupun saya. Ia bahkan memberitahu saya hal itu ketika saya bertemu Federer di Basel. Begitulah anak-anak.”
Ketika kompetisi dibandingkan melawan petenis berkebangsaan Swiss, hampir tidak ada peluang bagi petenis manapun untuk bisa bertahan dari kemampuan mumpuninya. Petenis berkebangsaan Perancis telah menjadi salah satu sosok yang vokal bahwa perbandingan semacam itu secara langsung telah mempengaruhi tenis Perancis.
Di bawah bayang-bayang Federer dan Nadal, kedua petenis telah membayangi setiap petenis sejak musim 2003. Hanya bagi Simon, bayang-bayang tersebut bahkan memanjang sampai ke dalam rumahnya.
Namun, kedua petenis juga bertanggung jawab atas perkembangan dunia tenis putra selama bermusim-musim dan petenis berkebangsaan Perancis bukan sosok yang aneh dengan hal itu.
Menginjak usia 39 tahun, petenis berkebangsaan Swiss sekali lagi akan memasuki lapangan di Australia setelah kurang lebih selama satu musim vakum dari dunia tenis. Hasrat dan komitmennya terhadap tenis belum memudar terlepas dari usia yang tidak muda lagi.
Artikel Tag: Tenis, Gilles Simon, Roger Federer, Rafael Nadal