Indonesia Siapkan Program Menuju Olimpiade Tokyo
Berita Badminton : Tim nasional Indonesia dipastikan mengirim tujuh wakil ke Olimpiade Tokyo pada Juli mendatang. Program persiapan tentunya sudah disiapkan untuk kejuaraan akbar empat tahunan itu yang seharusnya diadakan tahun lalu, namun ditunda karena pandemi Covid-19.
Federasi Badminton Dunia (BWF) memutuskan untuk menutup kualifikasi Olimpiade Tokyo pada pekan lalu menyusul pembatalan beberapa turnamen kualifikasi termasuk Malaysia Open World Tour Super 750 dan Singapore Open World Tour Super 500.
Dengan pembatalan dua turnamen itu (Malaysia dan Singapura), pasangan ganda campuran Indonesia, Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja dipastikan gagal ke Olimpiade Tokyo karena saat ini hanya menempati posisi sembilan klasemen akhir Race to Tokyo.
Ini terjadi lantaran Kejuaraan Eropa bulan lalu masuk dalam poin perhitungan kualifikasi yang membuat Hafiz/Gloria harus terlempar ke posisi delapan besar dan hanya pasangan Praven Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang dipastikan menuju ke Tokyo.
Terkait hal ini, Indonesia mengaku menerima dengan lapang dada karena kesalahan memang bukan dari BWF, namun dari Badminton Asia yang gagal menyelenggarakan kejuaraan kontinental Kejuaraan Asia dan disaat bersamaan Kejuaraan Eropa sukses digelar.
"Tadinya kami memang mau berkirim surat peninjauan kembali karena beberapa turnamen penting dibatalkan. Tetapi setelah berkonsultasi dengan Rudy (Bambang Roedyanto, Kabid Hubungan Luar Negeri), ia tidak merekomendasikan. Karena waktu sudah terlalu mepet dengan pelaksanaan Olimpiade dan akan sulit untuk misalnya menambah turnamen atau membatalkan salah satu turnamen untuk Eropa," kata Rionny di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur.
Dengan keputusan ini, PBSI akan fokus menggelar persiapan para pemain dan sudah menyiapkan beberapa program training camp seperti lima tahun lalu jelang Olimpiade Tokyo yang diadakan di Kudus Jawa Tengah.
"PBSI sudah memiliki berbagai agenda dan program. Di antaranya pemusatan latihan dan karantina di pelatnas atau kita sebutnya training center selama 2-3 minggu, menggelar pertandingan pemanasan, dan pemusatan latihan di Prefektur Kumamoto, Jepang, dua pekan sebelum penyelenggaraan Olimpiade," jelas Rionny.
Artikel Tag: Indonesia, Pelatnas, Olimpiade Tokyo 2021