Kanal

Indonesia Kini Bergantung Kepada Fajar/Rian & Gregoria di Olimpiade Paris

Penulis: Yusuf Efendi
01 Agu 2024, 18:30 WIB

Toma Junior Popov-Anthony Sinisuka Ginting/[Foto:BWF]

Berita Badminton : Dua harapan Indonesia yang paling cemerlang untuk meraih medali memudar menjadi sorotan, membuat negara ini gagal tampil di babak 16 besar tunggal putra untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Kini bergantung pada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di ganda putra dan Gregoria Mariska Tunjung di tunggal putri untuk menyelamatkan kampanye mereka.

Yang pertama adalah Jonatan Christie, yang tampil luar biasa awal tahun ini, melawan Lakshya Sen.

Pemain Indonesia ini tidak memiliki ritme bebas seperti yang ia tunjukkan selama kompetisi perebutan gelar di All England dan Kejuaraan Asia. ini adalah Jonatan Christie yang pendiam, emosinya tertahan dan berjuang untuk mengekspresikan seluruh permainannya.

Lakshya Sen, di sisi lain, sedang bernyanyi, melakukan pengambilan akrobatik ketika dia menemukan dirinya dalam masalah. Setelah pertandingan pertama yang berlangsung ketat, permainan Christie berantakan: 21-18 21-12.

Pemain Indonesia ini mencoba untuk menahan emosinya namun kehancuran dari kekalahan tersebut terlihat jelas: “Saya memulai pertandingan dengan baik namun setelah beberapa poin saya menjadi tidak sabar dan kemudian Sen berhasil menyamakan kedudukan,” kata pemain peringkat 4 dunia itu.

“Saat poin ketat, kesalahan saya di akhir game pertama sangat krusial. Saya berusaha berani menekan lebih keras namun beberapa kali tembakan saya melebar. Perasaanku campur aduk saat ini, dan aku tidak bisa mengungkapkannya.”

Bagi Sen, yang mungkin lolos dari grup tersulit di tunggal putra, kemenangan tersebut merupakan pembenaran atas level yang ia temukan.

“Ini adalah pertandingan yang sangat sulit hari ini,” kata Senator.

“Saya senang dengan cara saya bermain, terutama di game pertama, itu sangat penting. Saya memimpin lebih awal dan menemukan ritme permainan saya dengan cepat, dan kemudian hanya tinggal beberapa poin di akhir dan saya terjebak di sana.”

Hari ini tidak berjalan lebih baik bagi Indonesia, setidaknya di tunggal putra. Anthony Sinisuka Ginting difavoritkan melawan harapan tuan rumah Toma Junior Popov, namun pemain Prancis itu, yang diiringi oleh penonton yang hadir, melonjak dengan energinya.

Hebatnya, dia tetap fokus pada momen-momen terpenting, menggunakan variasi cerdas untuk mencegah Ginting menebak-nebak. Hasil 21-19 17-21 21-15 menandai tonggak sejarah bagi Prancis, meski akan menimbulkan perenungan mendalam di Indonesia.

Popov menjadi orang Prancis pertama di babak 16 besar tunggal putra setelah Erwin Kehlhoffner pada tahun 2008.

Artikel Tag: Indonesia, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Olimpiade Paris 2024

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru