Ikut Kursus Kepelatihan, Supardi Sadar Beratnya Tugas Head Coach
Berita Liga 1 Indonesia: Supardi Nasir baru saja merampungkan kursus kepelatihan lisensi C AFC beberapa hari yang lalu. Pria yang merupakan bek kanan Persib Bandung itu pun mengakui bahwa tugas seorang pelatih ternyata bukan pekerjaan mudah.
Memasuki babak akhir karirnya sebagai pesepakbola, Supardi kini mulai mempersiapkan bekal untuk hari tua. Salah satunya mencoba mendapatkan lisensi kepelatihan level AFC. Dia merintisnya usai mengikuti ujian strata C alias fase awal.
Pasca mendapat pelajaran teori kepelatihan dan mengikuti ujian, Supardi pun sadar akan sulitnya tugas seorang pelatih. Duirinya sebelumnya sempat memandang sepele tugas pelatih yang mempunyai pekerjaan mengatur sebuah tim khususnya di sisi taktikal.
"Engga gampang jadi pelatih, jadi jangan menghujat pelatih. Aku sadar baru sekarang kalau dulu mikirnya jadi pelatih itu adalah hal yang gampang tapi kenyataannya engga," jelas Supardi ketika dihubungi.
Ternyata kerja pelatih sifatnya kompleks karena banyak hal yang perlu mereka perhatikan. Selain menyiapkan taktik, pelatih juga harus membuat program latihan untuk pemain. Pelatih pun dituntut untuk bisa mencari jalan keluar saat timnya buntu.
Belum lagi soal cara memelihara kondisi prikologis pemain pasca mereka mengalami kekalahan atau menjaga supaya tak percaya diri setelah menang. Mereka juga harus memutar otak saat menghadapai jadwal padat melawan tim-tim kuat.
"Seorang Pelatih itu pastinya orang pintar karena dia harus per sekian detik mikir apa yang harus dibuat untuk timnya, dan kita hanya 90 menit fokus di lapangan," ujarnya.
"Tapi sehari semalam itu belum cukup untuk memikirikan apa yang harus dilakukan besok dan juga belum lagi kalau lawannya kuat," lanjutnya.
Menjadi pemain aktif juga tidak serta merta membuat Supardi tak kesulitan dalam membuat sebuah strategi. Dia mencontohkan bahwa biasa beroperasi di bek kanan membuatnya bisa dengan mudah buat skema serangan melalui flank.
"Contoh kita belajar pada suatu saat kita harus membuat latihan serangan dari pinggir. Itu juga harus mikir walaupun contoh itu kita sudah ada," jelasnya.
Sebagai pelatih, Supardi pun merasa dirinya harus bisa menguasai atmosfer tim. Salah satunya dengan cara dia berbicara di hadapan pemain yang harus tegas dan dapat ditangkap maksud perkataannya.
"Sebenarnya lebih pada public speaking. Kita bisa ngomong, kita bisa utarakan, kita bisa mencari jawaban kita, kita harus punya itu. Kita harus bisa mempresentasikan dan penilaian pertama itu sesuatu yang kita sampaikan harus mudah dimengerti," tukasnya.
Artikel Tag: Supardi, Persib, Liga 1, Kursus, pelatih, C AFC