Iga Swiatek Lebih Pikirkan Jangka Panjang Ketimbang Kemunduran Ini

Berita Tenis: Para penggemar bisa mengklasifikasikan hasil-hasil terakhir Iga Swiatek sebagai kemunduran melihat fakta bahwa ia melalui tiga turnamen secara beruntun tanpa gelar.

Sementara sang petenis sendiri tampak tidak memiliki alasan untuk merasa khawatir, mempertimbangkan dirinya adalah petenis yang awal musim ini melalui enam turnamen secara beruntun tanpa menelan satu kekalahan pun. Bahkan empat dari gelar yang ia menangkan merupakan turnamen WTA level 1000, termasuk gelar French Open di mana ia hanya kehilangan satu set dari tujuh pertandingan dalam perjalanan memenangkan gelar Grand Slam tersebut.

“Saya berusaha untuk melihat jangka panjang dari keseluruhan proses dan mungkin berpikir di mana saya ingin berada pada musim yang akan datang,” ungkap Swiatek dalam konferensi pers jelang Cincinnati Open (Western & Southern Open).

“Ini lebih kepada tim saya yang seperti meyakinkan saya bahwa saya harus memikirkan jangka panjang.”

Namun, ada juga masalah yang mendesak dan tidak dapat diabaikan. Di Cincinnati Open, petenis peringkat 1 dunia mengincar untuk menjadi petenis pertama sejak Serena Williams sembilan musim lalu yang memenangkan tujuh gelar sebelum tampil di US Open.

Berita buruknya, dari empat penampilan sebelumnya di Cincinnati Open, petenis berkebangsaan Polandia belum pernah melampaui babak 32 besar. Berita baiknya, cuaca.

Pekan lalu di Toronto, petenis yang telah mengantongi dua gelar Grand Slam kalah dari Beatriz Haddad Maia. Ia mengakui bahwa kondisinya tidak bisa dikendalikan.

“Terutama, itu adalah hari pertama yang begitu berangin,” ungkap Swiatek kepada pers di Toronto. “Jadi, saya bahkan tidak tahu kondisinya akan menjadi seperti itu. Dan bahkan sulit untuk mempersiapkan diri."

"Ketika ia (Haddad Maia) bermain dengan angin, ia memainkan bola-bola yang benar-benar keras. Dan kadang-kadang saya saya terlambat. Di sisi lain, ia mampu memainkannya.”

Sementara cuaca di Cincinnati pekan ini tampak tidak akan seperti itu.

“Tetapi saya juga berusaha belajar untuk bermain dalam kondisi yang berbeda karena itu kuncinya, ketika anda berganti tempat setiap pekannya,” tutur Swiatek. “Saya merasa saya merasa cukup beruntung di bagian pertama musim ini, karena ada beberapa hari yang benar-benar berangin dan saya tidak bermain di hari-hari itu. Jadi, kini saya juga berusaha untuk mempersiapkan diri menghadapi apapun.”

Di konferensi pers jelang Cincinnati Open, petenis peringkat 1 dunia juga menyatakan bahwa ia ingat menyaksikan pertandingan Serena Williams di televisi. Saat itu, tidak bisa dibayangkan tentang masa depan di mana ia dan petenis berkebangsaan Polandia akan berada di venue yang sama, jangan pikirkan tentang lapangan yang sama.

“Tampak seperti dunia yang berbeda,” komentar Swiatek.

Kedua petenis belum pernah bertanding melawan satu sama lain dan menurut petenis berkebangsaan Polandia, mereka belum pernah bertemu di luar lapangan.

“Saya cukup kesulitan untuk melakukan kontak mata dengan Serena. Cukup sulit karena ia selalu dikelilingi banyak orang dan saya cukup pemalu, dan ketika saya melihatnya, saya seperti lupa bahwa saya di sini sebagai petenis peringkat 1 dunia. Saya merasa saya seperti anak TK,” tukas Swiatek.

Petenis peringkat 1 dunia yang mendapatkan bye di babak pertama dan Williams berada di sisi undian pertandingan yang berbeda di Cincinnati Open.

Artikel Tag: Tenis, Cincinnati Open, Iga Swiatek, Serena Williams