Ibu Kota Pindah, Indonesia Open dan Indonesia Masters Tetap di Jakarta
Berita Badminton : Pemindahan ibu kota oleh pemerintah Republik Indonesia tak serta merta membuat gelaran kejuaraan bergengsi Indonesia Open dan Indonesia Masters berpindah tempat. Hal itu didasari karena pusat ekonomi dan bisnis akan tetap berada Jakarta di mana penyelenggaraan juga tergantung pada sponsor dan juga animo masyarakat yang akan menyaksikan secara langsung ke stadion.
Meskipun begitu, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tetap akan mempertimbangkan untuk mengadakan turnamen besar di Kalimantan Timur (tempat ibu kota) jika fasilitas dan juga penunjang lainnya sudah tersedia di sana.
"Saya kira kalau kaitannya dengan event besar kami belum berpikir untuk mengalihkannya ke luar Jawa," kata Budiharto di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng saat penyambutan juara dunia 2019, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (28/8).
"Sebab, sangat tergantung dari permintaan sponsor. Pihak sponsor pasti menghendaki event itu dilaksanakan di kota terbesar yang jadi sentra bisnis untuk Indonesia," dia melanjutkan.
Dua turnamen besar Indonesia Masters Super 350 dan juga Indonesia Open Super 1000 memang selalu diadakan di Istora Senayan Jakarta sejak puluhan tahun silam, mengingat sponsor dan animo masyarakat yang luar biasa ditambah fasilitas yang memadai yang membuat venue ini dipilih oleh PBSI.
Dengan animo masyarakat yang luar biasa, Indonesia Open di Istora juga menjadi turnamen paling spektakuler dalam hal penyelenggaraan oleh Federasi Badminton Dunia (BWF).
Pada Selasa (27/8), Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengumunkan pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur tepatnya di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan juga sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara.
Artikel Tag: Indonesia Open, indonesia masters, PBSI, BWF, Ibu Kota