Ibrahima Konate Dukung Aksi Mogok Pemain Terkait Jadwal Padat

Berita Liga Inggris: Ibrahima Konate, bek Prancis yang bermain untuk Liverpool, menyuarakan dukungannya terhadap aksi mogok sebagai protes terhadap jadwal pertandingan yang padat.

Dalam sebuah konferensi pers, Ibrahima Konate menegaskan bahwa jika situasi tidak membaik, pemain mungkin akan "memukul meja" dan mogok bermain untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka.

Kekhawatiran tentang kesejahteraan pemain semakin mendalam setelah gelandang Manchester City, Rodri, mengalami cedera serius yang membuatnya harus mengakhiri musimnya. Rodri sebelumnya telah memperingatkan bahwa para pemain siap untuk menghentikan aktivitas mereka jika tidak ada perubahan dalam jadwal yang semakin menumpuk.

"Jika dinamika ini terus berlanjut dan para pemain memutuskan untuk memukul meja, maka kita semua akan menghadapi ini bersama-sama," kata Konate.

Ia menyebutkan bahwa semua pemain akan bersatu dalam gerakan tersebut jika diperlukan. Dengan tiga kompetisi klub Eropa yang kini ditambah timnya menjadi 36, serikat pemain sepak bola global, FIFPRO, telah mengajukan keluhan kepada regulator antimonopoli Uni Eropa mengenai jadwal pertandingan internasional FIFA.

Konate juga menyoroti bahwa Inggris mencatatkan jumlah pertandingan domestik tertinggi di antara liga-liga top Eropa, dengan rata-rata waktu pemulihan terpendek.

"Ini adalah masalah yang tidak boleh diabaikan," imbuhnya. Dia menegaskan bahwa meskipun pemain merupakan bagian dari daftar gaji klub, tim nasional juga memiliki peran penting.

Menyusul pembicaraan tentang kesejahteraan pemain, Konate juga menyoroti kekhawatiran terhadap situasi global, terutama konflik yang sedang terjadi di Palestina.

Tim Prancis, di mana Konate menjadi salah satu pemain kunci, akan bertanding melawan Israel di Budapest, dan Konate menyatakan: "Kami tidak peka terhadap apa yang terjadi di dunia. Apa yang kami lihat di media sosial sungguh mengerikan."

Artikel Tag: Ibrahima Konate, Liverpool, Prancis