Ian Wright Bela Tuchel soal Pemanggilan Jordan Henderson ke Timnas Inggris

Penulis: Fery Andriyansyah
26 Mar 2025, 16:00 WIB
Ian Wright menyoroti kembalinya Jordan Henderson ke Timnas Inggris

Ian Wright menyoroti kembalinya Jordan Henderson ke Timnas Inggris. (Foto: Newell - CameraSport via Getty Images)

Berita Sepak Bola: Legenda Arsenal, Ian Wright, membela keputusan Thomas Tuchel yang memanggil kembali Jordan Henderson ke Timnas Inggris, meskipun banyak yang menganggapnya sebagai keputusan yang mengejutkan.

Jordan Henderson menjadi kejutan terbesar dalam daftar pemain pertama Thomas Tuchel untuk kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup K melawan Albania dan Latvia. Kapten Ajax itu terakhir kali tampil untuk The Three Lions pada November 2023, tetapi kembali bermain sebagai pemain pengganti dalam dua kemenangan Inggris di Wembley.

Menjelaskan pemanggilan kembali Henderson, Tuchel menekankan bahwa eks kapten Liverpool ini mewakili nilai-nilai yang ingin ia bangun dalam tim. "Jordan adalah pemenang sejati," ujar Tuchel. "Dia kapten Ajax. Dia membawa kepemimpinan, karakter, energi, dan kepribadian ke dalam tim. Dia memastikan setiap pemain menaati standar tinggi yang kami terapkan. Dia mencerminkan semua yang kami coba bangun di tim ini. Kami ingin membentuk tim yang membuat para penggemar bangga."

Banyak yang mengira bahwa karier Henderson di Timnas Inggris telah berakhir ketika ia meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan Al-Ettifaq pada 2023. Namun, ia hanya bertahan selama enam bulan di Arab Saudi sebelum bergabung dengan Ajax dengan kontrak dua setengah tahun. Meskipun mengalami cedera di musim pertamanya di Belanda, gelandang berusia 34 tahun ini menjadi andalan pelatih Francesco Farioli musim ini, dengan mencatatkan 39 penampilan di semua kompetisi.

Ian Wright pun memahami alasan Tuchel memasukkan Henderson ke dalam skuad dan percaya bahwa pemain berpengalaman itu bisa tetap menjadi bagian dari tim hingga Piala Dunia 2026. "Semua orang terkejut ketika dia masuk skuad," kata Wright di podcast Wrighty’s House. "Tapi ketika Anda mendengar wawancara Tuchel dan mendengar bagaimana para pemain berbicara tentang Henderson, Anda menyadari bahwa dia masih sangat dihormati di dalam tim."

Wright juga menilai bahwa Inggris membutuhkan sosok berpengalaman seperti Jordan Henderson di ruang ganti, terutama untuk membimbing pemain muda seperti Jude Bellingham. "Lihat Jude, dia punya kepribadian besar. Declan [Rice] juga. Tapi tidak ada pemain dengan profil seperti Henderson yang bisa menarik semua orang bersama-sama," ujar Wright. "Ketika Jude pertama kali masuk tim, Henderson yang membimbingnya. Dia seperti kakak bagi Jude, dan dia masih memiliki peran penting dalam menjaga standar dalam tim."

Meskipun menang 3-0 atas Latvia, Ian Wright merasa bahwa beberapa pemain Inggris terlihat kelelahan dan tidak cukup efektif dalam penyelesaian akhir. "Beberapa keputusan saat mereka lelah cukup buruk," katanya. "Saya pikir para penyerang tidak cukup banyak melepaskan tembakan ke gawang. Tembakan kami sering meleset dari target."

Ia menegaskan bahwa pemain harus lebih disiplin dalam mengeksekusi peluang. "Saat Anda mendapat kesempatan untuk menembak, lakukan dengan benar. Jika tidak mencetak gol, setidaknya Anda bisa mendapatkan sepak pojok atau memaksa kiper melakukan penyelamatan. Fokus pada hal-hal dasar, karena itu bisa membawa hasil besar," tambahnya.

Artikel Tag: Ian Wright, Jordan Henderson, Thomas Tuchel, Timnas Inggris

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru