Kanal

He Bingjiao Bersimpati Atas Cedera Carolina Marin di Olimpiade Paris

Penulis: Yusuf Efendi
05 Agu 2024, 16:15 WIB

Carolina Marin-He Bingjiao/[Foto:AFP]

Berita Badmnton : Pebulutangkis tunggal putri China, He Bingjiao mencapai babak final Olimpiade untuk pertama kalinya di Paris, tetapi dia tidak merayakannya.

Dia tidak mengalahkan lawannya. Faktanya, Carolina Marin-lah yang tampaknya berada di jalur kemenangan yang relatif mudah.

Pemain andalan Spanyol itu memimpin 10-6 setelah memenangi game pertama 21-14, namun pendaratan yang canggung membuatnya mengalami cedera lutut di Adidas Arena di Port de la Chapelle kemarin.

Carolina Marin yang menangis harus menyerah dan mundur. Pemain berusia 31 tahun itu tampak kesakitan luar biasa namun mencoba untuk terus bermain dengan penyangga lutut namun ia terpaksa menyerah setelah kesulitan untuk bergerak di lapangan dan kehilangan dua poin.

Marin, peraih medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, tak kuasa menahan air matanya saat terjatuh ke lantai. Penonton di stadion memberinya tepuk tangan meriah.

Hal ini sangat memilukan bagi Marin setelah dia kembali dari dua operasi lutut untuk berkompetisi di Olimpiade lagi. Dan cedera ini bisa menjadi akhir dari karir bulu tangkisnya yang luar biasa.

He Bingjiao, bagaimanapun, merasa kasihan pada Marin dan berharap melihatnya pulih dan kembali bermain.

“Saya merasa sangat sedih melihat hal-hal seperti ini. Marin pulih dari cederanya dan kembali bermain,” kata Bingjiao dalam wawancara pasca pertandingan dengan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

“Saya berharap kali ini dia bisa mengatasi cederanya dan kembali lagi. Marin bermain sangat baik hingga cedera, sementara saya sangat pasif dan saya tidak memikirkan final sama sekali,” ungkapnya.

“Itu sulit bagi saya karena saya hanya meraih 14 poin di game pertama dan saya juga kalah di game kedua.”

He Bingjiao sekarang akan menghadapi juara dunia dan Asia dari Korea Selatan An Se-young di final.

Se-young berjuang keras mengalahkan pemain Indonesia Gregoria Mariska 11-21, 21-13 dan 21-16 di empat pertandingan terakhir lainnya.

Dengan absennya Marin, otomatis Gregoria akan meraih perunggu dan menjadi satu-satunya peraih medali Indonesia pada kompetisi tersebut.

Pemain Indonesia terakhir yang meraih medali Olimpiade di tunggal putri adalah Maria Kristin Yulianti, yang juga meraih perunggu 16 tahun lalu di Olimpiade Beijing 2008.

Artikel Tag: He Bingjiao, Olimpiade Paris 2024, carolina marin, Gregoria Mariska Tunjung

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru