“Kepercayaan diri saya cukup tinggi, dengan pertimbangan saya telah bermain dengan benar-benar baik dalam beberapa pekan terakhir. Saya sangat puas, semuanya berjalan dengan sangat baik. Level permainan saya cukup solid, mungkin bukan yang terbaik, tetapi yang pasti benar-benar soild. Saya juga mengembalikan bola dan servis dengan baik. Begitu pun dengan gerakan saya di lapangan,” papar Cilic yang mengklaim kemenangan tersebut setelah 1 jam 41 menit.
Cilic kehilangan servisnya lima kali dalam delapan hari terakhir – dua kali melawan Florian Mayer di babak kedua, dua kali melawan Steve Johnson di babak ketiga, dan satu kali melawan Bautista Agut ketika ia unggul 4-1 di set kedua.
Di bawah asuhan pelatih Jonas Bjorkman, Cilic mengakui bahwa ia mengalami peningkatan dalam hal mempersiapkan diri jelang pertandingan dan memaksimalkan servisnya yang bertenaga.
Petenis berusia 28 tahun, Cilic mencatatkan 10-2 di turnamen grass-court dalam beberapa pekan terakhir (27-13 di musim 2017), termasuk menjadi runner up di Aegon Championships, di mana ia gagal mengkonversi peluang match point melawan Feliciano Lopez.
Tantangan berikutnya yang harus dihadapi Cilic adalah petenis unggulan ke-16, Gilles Muller pada hari Rabu (12/07) waktu setempat.
Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Aegon Championships, marin cilic, Roberto Bautista Agut, Florian Mayer, Steve Johnson, feliciano lopez, Gilles Muller