Hasil Wimbledon: Lolos Ke Final, Matteo Berrettini Torehkan Sejarah
Berita Tenis: Pada laga yang mempertemukan semifinalis untuk kali pertama di Wimbledon, Matteo Berrettini menjadi petenis yang mengatasi rasa tegangnya dengan baik untuk meraih kemenangan.
Petenis unggulan ketujuh menjadi petenis Italia pertama yang melaju ke final Wimbledon setelah menaklukkan petenis berkebangsaan Polandia, Hubert Hurkacz dengan 6-3, 6-0, 6-7, 6-4.
Semifinalis US Open musim 2019 tidak kehilangan servisnya di sepanjang empat set dan mengamankan kedua break point yang ia hadapi. Ia juga melesatkan 60 winner, termasuk 22 ace dalam perjalanannya menuju final Grand Slam pertama dalam kariernya.
Juara di Queen’s Club musim 2021 selanjutnya akan menantang petenis peringkat 1 dunia, Novak Djokovic atau petenis unggulan kesepuluh, Denis Shapovalov untuk menorehkan sejarah lain di Wimbledon. Kemenangan di akhir dua pekan terakhir akan menjadikannya petenis putra Italia pertama yang memenangkan gelar Grand Slam sejak Adriano Panatta yang menjuarai French Open musim 1976.
Petenis berusia 25 tahun tengah menikmati musim grass-court yang impresif setelah mencatatkan sejumlah pencapaian memukau di turnamen clay-court, termasuk memenangkan gelar Serbia Open dan menjadi runner up Madrid Open.
Ketika clay-court berubah menjadi grass-court, Berrettini tidak kehilangan momentum, bahkan membangun 11 kemenangan beruntun setelah memenangkan gelar di turnamen grass-court yang digelar di Queen’s Club, gelar turnamen ATP level 500 pertama dalam kariernya.
Tiba di Wimbledon, petenis unggulan ketujuh belum kehilangan momentum tersebut setelah melenggang ke semifinal Grand Slam kedua dalam kariernya dengan mengalahkan petenis unggulan ke-16, Felix Auger Aliassime.
Sementara Hurkacz yang mengalahkan petenis peringkat 2 dunia, Daniil Medvedev dan idolanya ketika masih anak-anak, Roger Federer dalam perjalanan menuju semifinal, tiba di Wimbledon dengan hasil yang kurang meyakinkan dan masih mencari performa yang mengantarkannya memenangkan gelar turnamen Masters 1000 pertama dalam kariernya di Miami musim ini.
Mengawali pertandingan, petenis unggulan ketujuh mempertahankan poin-poin dengan rally pendek dan tidak membiarkan Hurkacz untuk menutup poin di area net. Dari kedudukan 3-3, petenis unggulan ketujuh menyambar tiga game secara beruntun demi mengklaim set pertama dan enam game selanjutnya ia menangkan tanpa balas sehingga petenis berkebangsaan Polandia menemukan dirinya tertinggal dengan dua set setelah 58 menit.
Hurkacz kembali mencetak poin di set ketiga, tetapi cukup kewalahan untuk menemukan celah dalam service game Berrettini sebelum memenangkannya melalui babak tiebreak. Tetapi petenis unggulan ketujuh tidak membiarkannya mempertahankan momentum dan akhirnya keluar sebagai pemenang setelah 2 jam 36 menit.
Berrettini kini menjadi petenis Italia kedelapan – baik putra maupun putri – yang melaju ke final Grand Slam setelah Nicola Pietrangeli (4 kali), Francesca Schiavone (2 kali), Giorgio de Stefani, Sara Errani, Adriano Panatta, Flavia Penetta, dan Roberta Vinci.
Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Matteo Berrettini, Hubert Hurkacz