Hasil Davis Cup: Belanda Pupuskan Harapan Spanyol Di Perempatfinal
Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Belanda, Botic van de Zandschulp tidak berniat mengikuti skenario ketika melakoni Davis Cup Finals di Malaga musim 2024 melawan Spanyol yang diperkuat Rafael Nadal.
Van de Zandschulp secara mengejutkan mampu memetik kemenangan 6-4, 6-4 atas mantan petenis peringkat 1 dunia, Nadal, sehingga menempatkan Belanda unggul 1-0 atas Spanyol di perempatfinal Davis Cup Finals. Tidak goyah dengan besarnya situasi tersebut, petenis berusia 29 tahun memberikan pukulan besar pada harapan petenis berusia 38 tahun untuk menutup kariernya dengan memenangkan gelar keenam di kompetisi beregu putra tersebut bagi Spanyol.
Spanyol mendapat angin segar setelah petenis andalan mereka, Carlos Alcaraz tampil apik dan mengandaskan petenis berkebangsaan Belanda, Tallon Griekspoor dengan 7-6, 6-3.
Namun di laga nomor ganda penentu, van de Zandschulp kembali ke lapangan bersama rekan senegaranya, Wesley Koolhof dan menyebabkan kekalahan bagi tim tuan rumah setelah mereka mampu memetik kemenangan ketat 7-6, 7-6 atas Alcaraz yang kali ini tampil bersama Marcel Granollers, kekalahan yang akhirnya menutup tirai karier Nadal di dunia tenis profesional.
Duo Belanda bertahan sekuat tenaga di momen-momen krusial demi memberikan kemenangan 2-1 bagi negara mereka.
“Di awal, saya pikir kami berdua merasa gugup,” ungkap van de Zandschulp tentang kemenangan atas Nadal di nomor tunggal.
“Set pertama tidak berjalan dengan terlalu mulus, para penontonnya sangat vokal, bisa dipahami. Itulah rasanya bertanding di Spanyol melawan Rafa. Ia salah satu atlet terbesar yang pernah ada di Spanyol. Dan ini turnamen yang benr-benar istimewa.”
“Sangat menyulitkan menutup pertandingan melawannya, mengetahui bahwa itu bisa menjadi pertandingan terakhirnya atau tidak. Saya berharap lebih dari sekadar melakukannya, tetapi pada akhirnya, saya melakukannya dan itu membantu.”
Selalu ada atmosfer yang khas di Davis Cup, tetapi intensitas yang mengelilingi edisi kali ini tidak bisa diimbangi. Ketika tim Spanyol berdiri dan berbaris untuk mendengarkan lagu kebangsaan mereka, Nadal berdiri di tengah-tengah. Air mata mengalir dari mata petenis yang telah memenangkan 22 gelar Grand Slam, seolah beban warisan, pencapaian, dan seluruh kariernya terlintas di hadapannya.
Terlepas melakoni pertandingan pertama sejak kalah dari Novak Djokovic di Olimpiade Paris beberapa bulan lalu, ada momen-momen brilian dari petenis berusia 38 tahun. Tetapi hal tersebut belum cukup meyakinkan untuk mengatasi van de Zandschulp yang menahan rasa tegangnya dengan baik selama 1 jam 53 menit.
Melenggang ke semifinal Davis Cup Finals, Belanda akan berduel melawan Jerman atau Kanada.
Artikel Tag: Tenis, davis cup, Botic Van de Zandschulp, Rafael Nadal