Harrison Barnes Bicara Mengenai Penderitaan Dialami Spurs

Berita Basket NBA: Dengan lima kejuaraan, enam penampilan di Final NBA, dan rekor liga 22 tempat playoff berturut-turut, San Antonio Spurs mewakili standar NBA selama hampir dua dekade. Harrison Barnes bicara mengenai penderitaan dialami timnya.

Meskipun tingkat keberhasilannya jarang terlihat dalam catatan sejarah olahraga, edisi Silver and Black baru-baru ini jauh dari harapan sebelumnya. Itu adalah kenyataan yang tidak hilang dari benak penyerang veteran Harrison Barnes, terutama setelah kalah dari Dallas Mavericks.

"Kami tahu bahwa ada standar yang harus ditegakkan. Saat ini, jelas, kami tidak memenuhi standar itu," kata Barnes. “Tetapi kami tahu di mana bintang utara berada,” lanjut pemain Spurs tahun pertama itu.

Ketika Spurs finis dengan skor 32-39 pada musim 2019-2020 yang berubah karena COVID, itu menandai musim kekalahan pertama mereka sejak musim 1996-1997 yang digagalkan oleh cedera pemain terbaik mereka. Musim itu menjadi musim pertama Gregg Popovich sebagai pelatih kepala organisasi.

“Menurut saya, pada akhirnya, tim ini tidak baru dalam menghadapi kesulitan. Dengan Pelatih Pop di awal musim, kami selalu memiliki mentalitas pemain berikutnya. Terlepas dari siapa yang bermain atau bagaimana kami bermain atau hal-hal seperti itu,” ungkap Barnes, menyinggung stroke ringan yang membuat Popovich absen sejak awal November.

Saat Spurs berjuang melewati musim keenam mereka yang kalah berturut-turut, momen puncak tahun-tahun kejayaan mereka telah muncul kembali di edisi tahun ini. "Pertahanan. Saya merasa kami telah melakukan pekerjaan yang hebat dalam hal menyerang," kata penyerang Spurs Keldon Johnson setelah kekalahan dari Mavericks.

"Kami mencetak cukup banyak bola untuk memenangkan pertandingan NBA, tetapi dalam hal bertahan, kami harus mengunci semuanya. Jauh di dalam posisi, kami harus melakukan penyelamatan itu."

Artikel Tag: San Antonio Spurs, Harrison Barnes, NBA