Harja Jaladri Nilai Protokol Kesehatan IBL Dirancang Begitu Ketat
Berita Basket Indonesia : Salah satu wasit terbaik tanah air yakni Harja Jaladri menilai jika rancangan protokol kesehatan IBL sangatlah ketat. Harusnya, kompetisi masih bisa digelar dengan protokol seketat dan sebagus itu.
Sebagai wasit berlisensi FIBA, Harja Jaladri juga ditugaskan untuk terbang ke Bahrain pada Bulan November 2020 silam. Kala itu, FIBA menggelar kualifikasi Piala Asia dengan sistem gelembung juga. Dibandingkan dengan penerapan protokol kesehatan di sana, protokol kesehatan di IBL dianggap lebih ketat. Harusnya, liga tetap bisa berjalan karena penularan COVID-19 sudah diantisipasi sebaik mungkin.
"Perencanaan IBL lebih bagus. Hotel dan lapangan berada dalam satu kawasan. Di Bahrain jarak tempuh dari hotel ke lapangan sekitar setengah jam tanpa macet. Untuk wasit di Bahrain, PCR dilakukan 72 jam sebelum keberangkatan ke Bahrain dan saat tiba di bandara. Di IBL kita melakukan tiga kali tes PCR. Beberapa hari sebelum masuk gelembung, pas mau masuk gelembung," ucap Harja.
"Di Bahrain, event tetap berjalan, kalau di IBL berhenti selama tiga hari," tuturnya. "Pada saat pertandingan, protokol kesehatan kurang lebih sama," pungkasnya sekali lagi.
Mengingat keputusan penundaan sudah diambil oleh IBL, Harja mau tidak mau juga harus menghormatinya. Pemerintah sudah menerapkan PSBB Jawa-Bali dan sebagai masyarakat yang baik, semua harus tunduk akan aturan tersebut. Harja berharap agar COVID-19 dapat segera berakhir.
Artikel Tag: Harja Jaladri, Covid-19