Hanya 4 Kali Keunggulan 3 Gol Pernah Dibalikkan, Arsenal Bisa Tenang

Penulis: Depe Ptr
15 Apr 2025, 19:46 WIB
Hanya 4 Kali Keunggulan 3 Gol Pernah Dibalikkan, Arsenal Bisa Tenang

Arsenal via gettyimages

Berita Liga Champions: Setiap penggemar Arsenal yang merasa gugup menjelang leg kedua perempat final Liga Champions tampaknya bisa lebih tenang dan lega.

Statistik yang dirilis oleh Opta menunjukkan bahwa dari 47 kejadian ketika satu tim unggul tiga gol atau lebih di Liga Champions, hanya empat kali tim lawan berhasil membalikkan keadaan. Ini berarti peluang comeback dari defisit sebesar itu sangat kecil — kurang dari 10 persen.

Salah satu comeback paling bersejarah terjadi pada tahun 2004 saat Deportivo La Coruna menjamu AC Milan. Tim Italia unggul 4-1 di leg pertama, tetapi Deportivo membuat kejutan besar dengan kemenangan 4-0 di leg kedua, membawa mereka lolos ke semifinal. Sayangnya, perjalanan mereka terhenti oleh FC Porto yang kala itu dilatih oleh Jose Mourinho. Meski demikian, momen ini menjadi salah satu tonggak sejarah klub Spanyol tersebut sebelum akhirnya terpuruk ke divisi ketiga pada 2021.

Comeback paling dramatis mungkin terjadi pada tahun 2017 ketika Barcelona menghadapi Paris Saint-Germain. Setelah kalah 4-0 di leg pertama, Barcelona sukses menang 6-1 di Camp Nou dalam malam yang tak terlupakan. Tiga gol tercipta dalam tujuh menit terakhir, termasuk tendangan bebas dan penalti dari Neymar, serta gol kemenangan Sergi Roberto di menit ke-95. Ironisnya, manajer PSG saat itu adalah Unai Emery.

Setahun kemudian, Barcelona kembali menjadi korban comeback saat menghadapi AS Roma. Kemenangan 4-1 di leg pertama tak cukup, karena Roma menang 3-0 di Stadio Olimpico. Gol penentu dicetak oleh bek Yunani, Kostas Manolas, yang memunculkan komentar legendaris dari komentator Peter Drury: "Bangsa Roma telah bangkit dari reruntuhan mereka! Manolas, Dewa Yunani di Roma!"

Pada 2019, Liverpool menorehkan salah satu malam paling ikonik di Anfield ketika menjamu Barcelona yang unggul 3-0 dari leg pertama. Divock Origi membuka skor, disusul dua gol cepat dari Georginio Wijnaldum, sebelum Origi memastikan kemenangan dengan gol dari sepak pojok cepat oleh Trent Alexander-Arnold. Liverpool kemudian mengalahkan Tottenham Hotspur di final untuk meraih gelar Liga Champions keenam mereka.

Dari Deportivo hingga Liverpool, sejarah mencatat bahwa semangat, keyakinan, dan momen magis bisa membalikkan segalanya. Namun bagi Arsenal, statistik ini tentu menjadi obat tenang jelang leg kedua perempat final melawan Real Madrid karena kebangkitan seperti itu adalah pengecualian, bukan kebiasaan. Jadi, tenang saja fans Arsenal!

Artikel Tag: Arsenal, Real Madrid, liga champions

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru