Hamilton Bakal Terus Manfaatkan F1 untuk Melawan Rasisme
Berita F1: Lewis Hamilton tak kapok meski mendapatkan penyelidikan dari FIA setelah memakai kaos menentang rasisme. Pebalap Mercedes itu menegaskan bakal terus memanfaatkan Formula 1 (F1) untuk melawan rasisme.
Hal ini disampaikannya setelah Federasi Automobil Internasional (FIA) sempat mengisyaratkan akan melakukan penyelidikan pasca sang pembalap menjuarai GP Tuscan di Sirkuit Mugello, Tuscany, Italia, Minggu (13/9).
“(Saya) ingin Anda tahu (bahwa) saya tidak akan berhenti menggunakan platform ini untuk menunjukkan apa yang saya percaya benar,” ucap juara bertahan F1 itu sebagaimana dipetik dari BBC.
“Ini adalah petualangan untuk kita semua berkumpul bersama dan menantang dunia pada ketidakadilan di setiap level, tidak hanya rasial.”
Dalam momen itu, Hamilton mengenakan kaos berwarna hitam bertuliskan “Tangkap Polisi yang Membunuh Breonna Taylor”. Breonna Taylor adalah wanita kulit hitam berusia 26 tahun yang tewas ditembak polisi tanpa surat perintah di Kentucky, Amerika Serikat, Maret silam.
“Saya ingin membawa kesadaran terhadap fakta ada orang yang dibunuh di jalanan. Dan seseorang terbunuh di rumahnya sendiri dan mereka berada di rumah yang salah dan mereka (yang melakukan pembunuhan) masih berjalan dengan bebas,” ucapnya.
FIA sendiri menyatakan membatalkan kemungkinan untuk menyelidiki tindakan Hamilton. Dalam kondisi normal, tindakan yang dilakukannya bisa dianggap melanggar aturan untuk tak menggunakan balapan untuk menunjukkan ekspresi politik sebagaimana yang dilakukan mantan pebalap McLaren itu.
Sejak kematian George Floyd usai ditindih oleh polisi di Minnesota, AS, Mei lalu, Hamilton merupakan salah satu tokoh vokal dalam demonstrasi Black Lives Matter. Ia juga mengkritik F1 yang tidak aktif merespons gelombang protes Black Lives Matter yang sudah dilakukan di cabang olahraga lain seperti sepakbola.
Sementara itu, Bos Mercedes, Toto Wolff, dengan tegas mendukung aksi pembalap andalannya tersebut. Menurut Wolff, apa yang dilakukan oleh pebalap berusia 35 tahun itu merupakan panggilan diri sebagai salah seorang warga kulit hitam.
“Black Lives Matter adalah sesuatu yang sangat penting untuk ita semua dan kami mendukung Lewis dalam semua hal,” ucap Wolff