Hak Siar Premier League Semakin Meroket
LigaOlahraga.com - Mau dibilang gagal masuk Liga Champions, kalah oleh Real Madrid dan Barcelona, tetaplah Premier League paling dicari di seluruh dunia dengan nilai hak siar televisi di luar Inggris untuk periode 2016-2019 masih lebih besar daripada semua hak siar televisi dari liga-liga Spanyol, Prancis, Jerman, dan Italia digabungkan jadi satu domestik dan luar negerinya.
Premier League diproyeksikan menjual hak siar di luar negeri untuk periode 2016-2019 untuk lebih dari Rp 63,55 Trilyun setahun atau lebih dari Rp 21 Trilyun setahun, kata Sportsmail. Dan itu cuma dari penjualan hak siar televisi di luar Inggris saja.
Divisi teratas Inggris adalah liga olahraga paling populer di dunia dalam hal luasnya penyiaran dan pendapatan yang diperoleh dari penjualan di negara asing.
Untuk tiga tahun berjalan ini, untuk periode 2013-2016, Liga Inggris berhasil membuat pendapatan sebesar Rp 47,23 Trilyun dari hak jual di luar negeri, atau setara dengan lebih dari Rp 15 Trilyun setahun.
Pendapatan yang menggiurkan ini berarti Liga Premier menghasilkan lebih banyak uang dari siar TV di negara-negara asing saja setiap tahunnya daripada gabungan hak siar TV dalam dan luar negeri jadi satu dari semua pesaing utama Eropa mereka — La Liga Spanyol, Bundesliga Jerman, Serie A Italia atau Ligue 1 Prancis.
Untuk hak siar dalam negeri nilai per-tahunnya saat ini mencapai Rp 15,7 Trilyun dan akan naik menjadi lebih dari Rp 21,1 Trilyun yang dibayarkan oleh Sky dan BT Sport.
Angka Rp 21,1 Trilyun tersebut akan naik menjadi Rp 35,9 Trilyun per tahun pada periode 2016-2019 dari hak siar televisi di dalam negeri, berkat kesepakatan baru Sky dan BT pada bulan Februari.
Untuk hak siar Liga Inggris di Indonesia nilainya mencapai Rp 361 Milyar. Jika jumlahnya naik terus, bisa-bisa tak ada stasiun televisi di Indonesia yang kuat bayar lagi dan kita tak bisa nonton secara gratis lagi. Mungkin penggemar sepakbola di Indonesia perlu bikin petisi agar tayangan Liga Inggris dibayari oleh APBN.