Hafiz Hashim: Kemajuan Bulu Tangkis India Bukanlah Kebetulan
Berita Badminton : Pebulutangkis putri India kini bergabung dengan rekan-rekan putra mereka sebagai juara di kawasan Asia.
Mereka menjadi pemenang kejutan di Kejuaraan Beregu Asia tahun ini di Shah Alam, menyusul terobosan tim putra di Asian Games 2023 di Hangzhou dan kejuaraan Piala Thomas 2022 di Bangkok.
Prestasi tersebut cukup menunjukkan kepada rivalnya dan Malaysia bahwa India kini resmi menjadi negara bulu tangkis kelas dunia.
Dan salah satu pelatih India Mohd Hafiz Hashim menilai kebangkitan mereka merupakan waktu yang tepat untuk memeriahkan persaingan bulu tangkis dunia.
“Bagaimana semua ini bisa terjadi? Apakah ini kualitas pelatihan mereka? Politik dalam olahraga? Atau sikap pemainnya yang benar,” tanya Hafiz.
Bagi Hafiz, kemajuan mereka sama sekali bukan sebuah kejutan. Dia yakin basis talenta India yang besar telah berkembang berkat rasa lapar dan tekad mereka untuk sukses di tingkat dunia.
Faktanya, dia percaya bahwa kepercayaan India pada sistem klub juga menjadi alasan kemajuan dinamis mereka.
“Pada Kejuaraan Asia, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok menurunkan pemain dengan peringkat lebih baik. Mereka difavoritkan tapi tim India yang terdiri dari senior dan junior ini benar-benar menunjukkan komitmennya di lapangan untuk memenangkan setiap pertandingan,” ujarnya.
“Mereka sekarang, tidak diragukan lagi, adalah salah satu kekuatan bulu tangkis. Saya yakin mereka mampu mendominasi sektor putra dan putri di masa depan.”
Pada hari Minggu, dipimpin oleh senior PV Sindhu, tim mengalahkan Thailand 3-2 di final. Selain Olympian Sindhu, pasangan ganda teratas mereka Treesa Jolly/Gayatri Gopichand dan pemain muda tunggal Anmol Kharb memberikan poin.
Mereka mengalahkan Jepang di semifinal, Hong Kong di perempat final, dan China di penyisihan grup.
“Anmol berada di peringkat 450 dunia tetapi memenangkan semua pertandingannya… dia menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil jika seseorang menaruh hati padanya,” tambah Hafiz, yang merupakan pelatih Akademi Bulu Tangkis Suchitra di Hyderabad.
Bahkan, kepercayaan tim nasional dalam memberikan kesempatan bermain kepada pemain klub di ajang internasional juga patut diapresiasi.
Di final, Priya Konjengbam-Shruti Mishara kalah 11-21, 9-21 dari Benyapa Aimsaard-Nuntakarn Aimsaard namun pengalaman itu sangat berharga bagi para pemain klub Akademi Bulu Tangkis Suchitra.
“Pasangan ini memenangkan seleksi pertemuan Asia karena meraih gelar nasional. Bahkan Anmol juga berhasil lolos seleksi setelah meraih gelar tunggal nasional,” kata Hafiz.
“Ini benar-benar mendorong klub-klub untuk menghasilkan pemain-pemain bagus karena mereka mendapat kesempatan yang sama untuk bermain demi bangsa.”
Artikel Tag: India, Anmol Kharb, Hafiz Hashim