Gilas Stoke, MU Hanya Runner-up
Gemuruh seisi Stadion Old Trafford dan motivasi para pemain Manchester United seakan runtuh ketika terdengar kabar Chelsea sudah unggul cepat pada menit 6.
Noda kecewa muncul dari rona wajah pemain, pelatih dan ofisial Manchester United. Bermain di depan publik sendiri. United berhasil mengasak Stoke City dengan skor 4-0. Namun itu seperti tidak ada artinya setelah Chelsea unggul 8-0 atas Wigan. Artinya MU harus puas duduk di peringkat kedua Liga premier musim 2009/2010.
Tidak perlu menang banyak, Namun Fergie hanya berharap Chelsea akan tergelincir di laga akhir. Namun keperkasaan pasukan Carlo Ancelotti memang luar biasa. Dan Fergie harus mengikhlaskan trofi Liga Premier menjadi milik Chelsea.
Pada Pertandingan yang digelar Minggu (9/5/2010) WIB, Daren Fletcher membuka kemenangan bagi The Red Devils pada menit 31. Fletcher berhasil memanfaatkan bola muntahan dari sundulan Nemanja Vidic.
Tidak lama berselang Giggs memperlebar marjin angka. Memanfaatkan umpan dari Dimitar Berbatov, bola yang gagal dihadang pemain belakang Stoke oleh Giggs disontek dengan sukses ke gawang Asmir Begovic, MU unggul 2-0.
Namun berbarengan dengan gol kedua United Frank Lampard sukses mengeksekusi pinalti bagi Chelsea dan seakan membuat gol Giggs tersebut percuma.
Memasukki babak kedua dukungan fans MU mulai bergelora. Ditambah lagi Setan Merah berhasil unggul pada menit 54 setelah defender Stoke City Daniel John Higginbotham gagal mengantisipasi umpan saling pemain MU hingga bola masuk ke gawangnya sendiri.
Wayne Rooney yang malam itu mengincar gol untuk merebut Sepatu Emas bermain tidak seperti biasanya. Ia hanya menjadi pelengkap skuad Alex Fergusson. Semangatnya semakin mengendur ketika terdengat Didier Drogba berhasil mencetak Hat-trick.
Akhirnya Rooney digantikan oleh pemain Asia Park Ji Sung. Ji Sung langsung membuktikan kapabilitasnya dengan menutup pesta gol MU pada menit 84. Sundulannya tak mampu dibendung Begovic sehingga MU keluar sebagai pemenang.
Namun sekali lagi tetap kemenangan MU ini terasa absurb setelah mereka harus memupuskan perburuan mereka terhadap Trofi Liga Premier. Dan kesempatan menjadi juara empat kali berturut-turut pun musnah sudah. (Rizki)