Gary Lineker Prihatin dengan Penurunan Performa Raheem Sterling di Arsenal

Gary Lineker menyoroti penurunan performa Raheem Sterling. (Foto: Ed Sykes/Sportsphoto/Allstar via Getty Images)
Berita Liga Inggris: Legenda sepak bola Inggris, Gary Lineker, mengungkapkan rasa sedihnya atas penurunan performa Raheem Sterling sejak bergabung dengan Arsenal. Pemain sayap berusia 30 tahun itu gagal memberikan dampak signifikan sejak dipinjamkan dari Chelsea, hanya mencetak satu gol dan dua assist dalam 22 pertandingan musim ini.
Raheem Sterling dulunya dikenal sebagai salah satu pemain terbaik di Premier League. Bersama Manchester City, ia memenangkan empat gelar liga dan dinobatkan sebagai FWA Footballer of the Year 2018-19. Ia juga menjadi pemain kunci di timnas Inggris di bawah asuhan Gareth Southgate.
Namun, sejak pindah ke Chelsea pada 2022, kariernya mulai merosot. Kini, di Arsenal, ia bahkan tidak dimainkan dalam laga imbang 1-1 melawan Manchester United pada Ahad (9/3) lalu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengamat sepak bola, termasuk Gary Lineker.
Dalam podcast The Rest Is Football, Lineker mengungkapkan bahwa kurangnya kepercayaan diri bisa menjadi penyebab utama penurunan performa Sterling. "Apa yang kita pikirkan tentang Sterling? Sedih rasanya melihat pemain yang pernah begitu brilian kini tidak mendapatkan kesempatan bermain. Saya bertanya-tanya apakah fakta bahwa dia bermain begitu banyak sejak usia muda mulai berdampak padanya. Mungkin ini hanya soal kepercayaan diri," ungkap Gary Lineker.
Mantan striker Newcastle United, Alan Shearer, juga menyoroti perubahan dalam gaya bermain Sterling. Ia mengatakan, "Sepertinya dia kehilangan semangatnya. Tidak ada lagi energi atau keyakinan saat dia menguasai bola. Mungkin ini juga karena kepercayaan dirinya yang menurun akibat kurangnya menit bermain dan performanya yang tidak konsisten."
Sedangkan Micah Richards menilai Sterling kehilangan ketajaman dan kelincahannya yang dulu membuatnya begitu ditakuti di lapangan. "Dia pernah bermain untuk tim yang memenangkan segalanya di Manchester City. Kemudian dia pindah ke Chelsea, bermain dalam sistem yang berbeda, mengalami cedera, dan tidak pernah menemukan performa terbaiknya. Hal yang sama kini terjadi di Arsenal."
Saat Arsenal mengalami krisis pemain depan akibat cedera Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli, banyak yang berharap Raheem Sterling bisa mengisi kekosongan tersebut. Namun, ekspektasi itu tidak terwujud, bahkan pada November lalu, ia dijuluki "Flop of the Season" oleh Stan Collymore.
Meski demikian, Sterling tetap dianggap sebagai figur penting di ruang ganti Arsenal. Ia dihormati karena pengalamannya dan memiliki peran sebagai pemimpin dalam tim. Bahkan, meski ada rumor bahwa ia bisa kembali ke Chelsea pada bursa transfer Januari, Sterling memilih bertahan di Emirates Stadium untuk membantu The Gunners dalam perburuan gelar Premier League.
Artikel Tag: Gary Lineker, Raheem Sterling, Arsenal