Garuda Muda Harus Diapresiasi
Nasional – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Imam Nahrawi akhirnya angkat bicara terkait adanya dugaan match-fixing yang dituduhkan kepada Tim Nasional Indonesia U-23 dalam SEA Games 2015.
Seperti yang diketahui, dugaan itu muncul setelah adanya rekaman percakapan pria asal Indonesia berinisial "BS", dengan seorang rekannya yang berbahasa Melayu. Rekaman itu pun dibeberkan oleh tim advokasi "BS" kepada para wartawan (16/6).
Dalam rekaman itu, BS bersama rekannya membicarakan skor untuk pertandingan babak semi-final SEA Games 2015, antara Thailand U-23 lawan Indonesia U-23. Namun tim advokasi "BS" juga mengakui kalau untuk dugaan kasus match-fixing di SEA Games 2015 bukti-buktinya masih belum kuat.
Mengetahui adanya demikian, Menpora pun malah berbalik memberikan apresiasinya terhadap skuad Garuda Muda. Menurut Imam Nahrawi, Evan Dimas dan kawan-kawan sudah tampil maksimal demi Indonesia.
"Sudah seharusnya Timnas U-23 mendapatkan apresiasi. Jangan berprasangka buruk. Mereka itu tampil sudah maksimal dan sudah bekerja keras membela negara," kata Imam, kepada wartawan di kantor Kemenpora, Rabu (17/6).
Lebih lanjut, Menpora mengungkapkan jika kasus ini menjadi wewenang dari pihak Kepolisian. Menora juga meminta kepada aparat hukum agar melakukan penyelidikan terhadap dugaan pengaturan skor yang diungkapkan sejumlah pelaku sepakbola beberapa waktu lalu.
"Kami akan berkoordinasi dengan Kepolisian dalam memberantas masalah-masalah seperti ini. Karena yang bisa bertindak adalah pihak Kepolisian. Itu urusan aparat hukum, seperti yang terjadi juga dalam kasus-kasus pengaturan skor di negara-negara lain,” sambung Menpora.
“Saya sendiri memang belum mendengarnya secara detail. Kalau Tim Sembilan dulu kan memandatkan bahwa indikasi-indikasi pengaturan skor terjadi, dan itu sudah terjadi. Fakta terbuka ketika adanya sepak bola gajah,” pungkasnya.