Ganda Campuran Kebanggaan Indonesia Ini Ingin Lebih Konsisten Dalam Hal Performa di Lapangan
Berita Badminton : Keberhasilan menjadi juara turnamen bergengsi All England World Tour Super 1000 bulan lalu tak membuat pemain spesialis ganda campuran, Melati Daeva Oktavianti jemawa. Sebaliknya, pemain berusia 25 tahun itu ingin terus meningkatkan konsistensinya dan meraih gelar-gelar bergengsi di masa mendatang.
Konsistensi memang menjadi momok bagi Melati bersama pasangannya, Praveen Jordan.
Setelah dipasangkan pertama kali oleh Richard Mainaky di awal tahun 2018, Praveen/Melati hanya mampu meraih satu runner-up di turnamen India Open 2018.
Di musim 2019, Praveen/Melati belum menunjukan konsistensi mereka setelah kalah dalam empat final yakni di India Open, New Zealand Open, Australia Open dan Japan Open 2019.
Namun menjelang akhir tahun, Praveen/Melati mulai menunjukkan banyak kemajuan dan akhirnya berhasil merangsek ke peringkat lima besar dunia setelah dua kemenangan mereka di Denmark Open dan French Open 2019.
"Yang pasti dari segi konsistennya, maunya sih kami bisa lebih konsisten di setiap penampilan. Lebih baik dari penampilan sebelumnya yang masih naik turun," ucap Melati.
Dua turnamen pembuka musim ini di Malaysia Masters dan Indonesia Masters juga berakhir pahit bagi Praveen/Melati setelah mereka tersingkir di babak awal.
Barulah memasuki bulan Maret mereka mampu menunjukan kapasitas mereka dengan meraih gelar bergengsi All England pertamanya dan merangsek ke peringkat 4 besar dunia saat ini.
Dengan seluruh turnamen saat ini ditangguhkan oleh BWF, kesempatan bagi Praveen/Melati untuk bisa bekerja memperbaiki kekurangan mereka dan kembali siap saat turnamen dibuka kembali meski persiapan akan semakin panjang setelah penundaan Kejuaraan Olimpiade Tokyo ke tahun depan.
"Secara pikiran jadi lebih agak longgar, karena sebetulnya sudah disiapkan banget tahun ini untuk ke olimpiade. Tapi dengan adanya kejadian ini (wabah Covid-19), terpaksa olimpiadenya ditunda dan kami manfaatkan waktu yang ada untuk perbaiki apa yang kurang," jelas Melati.
Artikel Tag: Praveen Jordan, All England 2020, Melati Daeva Oktavianti, olimpiade tokyo 2020