Francis Ngannou Raih Gelar Juara PFL, Persembahkan Untuk Anak Tercinta
Kehidupan Francis Ngannou sangat cocok untuk sebuah film blockbuster Hollywood dan film terbarunya ini akan menjadi yang paling menyentuh.
Mantan juara UFC kelas berat itu kembali beraksi setelah kehilangan putranya yang baru berusia 15 bulan dan mengalahkan Renan Ferreira dalam laga utama PFL “Saturday: Battle of the Giants” pada Sabtu (19/10) di Arab Saudi.
Ngannou tidak berkompetisi dalam MMA selama hampir tiga tahun dan beralih ke dunia tinju. Namun, hanya sedikit yang mengetahui bahwa atlet asal Kamerun asal Perancis ini masih memiliki keinginan untuk berkompetisi setelah putranya meninggal dunia akibat kelainan fatal pada otaknya pada April lalu.
Alih-alih bertarung demi uang atau gelar juara dunia, Francis Ngannou masuk ke dalam arena untuk mengenang putranya dan membuktikan mengapa ia masih menjadi petarung kelas berat terbaik di dunia.
“Saya tidak dapat memikirkan hal lain selain anak saya, Kobe,” kata Ngannou dengan penuh emosi. “Saya mengambil laga ini untuknya. Tanpa Kobe, saya tidak akan berada di sini untuk bertarung. Tolong ingatlah nama anak saya.”
Francis Ngannou mengatakan bahwa ini adalah proses yang sulit untuk mengatur emosinya dalam persiapan untuk kembali ke dalam arena.
“Saya mencoba mengatakan pada diri saya sendiri untuk tetap kuat dan terus bergerak, namun itu sangat sulit,” katanya. “Namun saya tidak melewatkan satu langkah pun. Saya tidak mengkhawatirkan hal itu. Segera setelah saya masuk ke sasana MMA, semuanya masih ada di dalam diri saya. Saya hanya harus mengatur emosi saya dan menghadapi kehidupan.”
Ada banyak pertanyaan seputar kembalinya Ngannou. Apakah ia masih memiliki keinginan untuk berkompetisi? Apakah tinju telah merusak seleranya terhadap MMA? Juara kelas berat PFL 2023 ini terbukti tidak memberikan ujian yang berat dan Ngannou lulus dengan gemilang.
Kembalinya Francis Ngannou ke jalur juara mengingatkan semua orang mengapa ia dianggap sebagai “Manusia Paling Buruk di Planet ini” oleh CEO UFC, Dana White, sebelum ia meninggalkan promosi MMA pada tahun 2023.
Kedua raksasa ini bertemu di tengah arena SmartCage dan saling menghujani satu sama lain dengan tendangan ke arah kaki sampai, secara mengejutkan, Ngannou berhasil mencetak sebuah takedown.
Ferreria mencoba kuncian triangle choke, namun Ngannou mampu melepaskan diri dan melontarkan rangkaian pukulan keras yang mementalkan kepala atlet Brasil itu ke atas kanvas.
Wasit Dan Miragliotta dapat saja menghentikan laga ini lebih cepat, namun ia memutuskan untuk menghentikan laga saat tubuh Ferreria terkulai lemas akibat serangan tersebut.
Hanya butuh waktu 3 menit dan 32 detik untuk menyelesaikan laga dan kini Francis Ngannou akan mempertimbangkan pilihannya terkait masa depannya di MMA
“Langkah saya selanjutnya dalam olahraga tarung tergantung pada bagaimana saya merasakan dan menghadapi hidup saya saat ini,” katanya. “Saya selalu berpikir bahwa saya masih memiliki banyak hal yang dapat saya berikan dan semoga saya tetap berpikir seperti itu.”
Dalam laga pendukung utama, Cris Cyborg (28-2) meraih kemenangan mutlak atas Larissa Pacheco (23-5) untuk menambahkan gelar Juara PFL Women's Featherweight Superfight ke dalam koleksinya.
Dengan kemenangan ini, Cyborg kini telah menjadi juara dunia di empat promotor MMA besar: PFL, Strikeforce, Bellator dan UFC.
Johnny Eblen (16-0) menampilkan sebuah klinik gulat untuk mempertahankan gelar juara kelas menengah Bellator dengan menang angka mutlak atas Fabian Edwards pada laga lainnya di hari Sabtu. Ketiga juri memberi nilai 48-47 untuk laga ini.
Artikel Tag: Francis Ngannou