Francesco Bagnaia Ngaku Bisa Kendalikan Emosi Berkat Ajaran Sang Mentor
Berita MotoGP: Setelah mempelajari apa yang dilakukan Valentino Rossi, Francesco Bagnaia bisa mengendalikan amarahnya lebih cepat ketika menuai hasil yang mengecewakan.
Saat balapan utama MotoGP Jerman masih berlangsung, Francesco Bagnaia masuk ke garasi tim Ducati dengan wajah yang memerah menahan emosi. Wajar, ia melakukan blunder yang mengancam peluangnya merebut titel juara.
Ketika itu ban belakang motor Bagnaia mengalami selip saat berusaha mengejar Fabio Quartararo yang berada di P1. Mukanya masih ditekuk saat kamera siaran langsung menyorot sang pebalap.
Akan tetapi, tidak butuh waktu lama bagi pemuda asal Italia itu untuk membayar kesalahannya di Sachsenring. Ia mampu melakukannya hanya dalam rentang waktu sepekan saat seri MotoGP Belanda.
Performa kuat Bagnaia start menolongnya untuk merebut kemenangan. Rider Ducati Lenovo itu kian semringah karena giliran Quartararo yang gagal finis karena kesalahannya sendiri.
Kemenangan Francesco Bagnaia di Assen pun menegaskan tren positfnya pada enam balapan terakhir, di mana hanya ada dua hasil yang ia dapatkan, yaitu menang dan gagal finis, masing-masing tiga kali.
Secara sekilas rapor tersebut menegaskan inkonsistensi performa Bagnaia. Akan tetapi jika dilihat dari sudut pandang lain, kebangkitannya menunjukkan bahwa ia mampu mengatasi emosi negatif dalam dirinya.
Mengenai pengendalian diri, Bagnaia mengaku belajar banyak dari mentornya di VR46 Academy, Valentino Rossi.
"Itu adalah sesuatu yang saya pelajari dari Valentino," ujar Bagnaia dilansir dari GP Racing.
"Ketika saya merasa kesal, saya menarik napas dalam-dalam dan mencoba menghilangkan rasa frustrasi,” ia mengimbuhkan.
"Bertahun-tahun yang lalu, saya butuh waktu berjam-jam untuk melakukannya. Sekarang saya bisa melakukannya lebih cepat, tetapi tetap saja tidak mudah,” lanjutnya.
Valentino Rossi sendiri dikenal sebagai sosok yang selalu tersenyum, bahkan setelah menuai hasil mengecewakan. Mekanik lama yang pernah bekerja dengan Rossi, Alex Briggs, membeberkan bahwa menemukan ketenangan menjadi cara pria berusia 43 tahun itu mengeluarkan performa terbaiknya.
"Balapan terbaik Rossi terjadi ketika dia merasa senang, tertawa, dan bersenang-senang," kata Briggs.
"Dia masih memiliki determinasi tetapi dari luar begitulah sikapnya,” tutupnya.
Artikel Tag: Francesco Bagnaia, Valentino Rossi, MotoGP 2022