Fisioterapis Persipasi Bandung Raya Menjadi Perhatian Suporter
Ligaolahraga – Ada hal yang berbeda dalam bebeberapa pertandingan penyisihan Grup A Piala Jenderal Sudirman lalu. Di mana ada sesosok perempuan yang selalu menjadi perhatian penoton yang hadir di Stadion Kanjuruhan, Malang, tiap kali dirinya bertugas. Sosok tersebut adalah fisioterapis tim Persipasi Bandung Raya, namanya Adinda Pricilla.
Unggul 2-1 Mitra Kukar gondol Rp2,5 miliar
Perempuan berambut panjang dan dikuncir ini, selalu memasuki lapangan pertandingan setelah adanya instruksi dari wasit, lantaran pemain PBR yang tengah jatuh kesakitan di atas rumput hijau. Adinda Pricilla juga begitu cekatan dalam memberikan perawatan pertama kepada pemain PBR yang cedera.
Perempuan yang akrab disapa Cia ini, tampil sebagai pembeda di tengah jalannya pertandingan sepak bolayang dimainkan oleh dua puluh dua laki-laki. Cia selalu mendapatkan sorakan dari suporter ketika dirinya berlari menangani pemain PBR.
Meski demikian, Cia tak merasa canggung saat melaksanakan tugasnya dihadapan puluhan ribu pasang mata yang hadir di stadion. Cia menanggapi hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa, dan dirinya tidak perlu merasa nervous.
“Tidak perlu canggung karena di awal sekolah juga sudah tahu pasiennya bakal ada laki-laki dan perempuan,” ujar Adinda Pricilla, seperti dilansir Bola.com.
Tugas Cia sendiri bersama tim PBR tidak hanya saat pertandingan saja. Cia juga harus memantau kondisi pemain PBR yang mengalami cedera. Seperti cedera yang menimpa striker PBR, Gaston Castano, di mana penyerang asal Argentian itu harus menjalani perawatan rutin. Dengan demikian, Cia yang merupakan lulusan Fisioterapi Universitas Kristen Indonesia ini, harus menyiapkan serangkaian program dan tahapan latihan yang harus dijalani Gaston agar bisa segera sembuh dari cederanya.
“Saya juga menyusun program latihan apa saja yang diperlukan, tentu sesuai dengan kebutuhan pemain yang tengah cedera,” jelas Cia.
Meski akhirnya terjun ke dalam dunia sepak bola nasional sebagai seorang fisioterapis, sebeumnya Cia mempunyai cita-cita menjadi seorang model. Namun mimpi tersebut akhirnya tak terwujud setelah Cia menuruti saran dari sang Ibu untuk kuliah dalam jurusan Fisioterapi, hingga akhirnya Cia sekarang menjadi seorang fisioterapi. Cia juga mengungkapkan, bahwa kiprahnya sebagai fisioterapis dalam tim sepak bola bukan karena uang, namun lebih pada kecintaannya pada sepak bola.
“Saya kemudian menganggap fisioterapi ini sebagai hobi. Sejujurnya, pemasukan utama saya tidak datang dari sepak bola. Saya punya pekerjaan lain, masih ada klinik yang harus saya urusi,” pungkas Adinda Pricilla.
Artikel Tag: Piala Jenderal Sudirman, Persipasi Bandung Raya