Kanal

FIBA Bagikan Sederet Penghargaan di FIBA World Cup 2023

Penulis: Hanif Rusli
11 Sep 2023, 06:21 WIB

Dennis Schroder membawa pulang penghargaan TISSOT Most Valuable Player untuk FIBA World Cup 2023. (Foto: FIBA)

Federasi Bola Basket internasional FIBA membagikan sederetan penghargaan untuk para individu yang menonjol, baik pemain maupun pelatih, selama penyelenggaraan FIBA World Cup 2023.

PEMAIN TERBAIK (MOST VALUABLE PLAYER)

Dennis Schroder menutup perjalanan bersejarahnya di FIBA World Cup 2023 dengan membawa pulang penghargaan TISSOT Most Valuable Player setelah memimpin Jerman meraih gelar pertama mereka. Schroder mencetak 28 poin dalam kemenangan 83-77 Jerman atas Serbia di final. Sang kapten tim mencetak setidaknya 14 poin untuk ketujuh kalinya dalam delapan pertandingan. Selama turnamen, ia mencatatkan rata-rata 19,1 poin, 6,1 assist, 2,0 rebound dan 1,4 steal per pertandingan.

TIM TERBAIK (ALL-STAR 5)

Schroder juga terpilih menjadi salah satu dari lima pemain dalam jajaran "Tim Terbaik" atau "All-Star 5" di FIBA World Cup 2023. Keempat pemain lainnya adalah Bogdan Bogdanovic (Serbia), Shai Gilgeous-Alexander (Kanada), Anthony Edwards (Amerika Serikat), dan Luka Doncic (Slovenia).

Bogdanovic rata-rata mencetak 19,1 poin, 4,6 rebound, 3,3 assist, dan 2,1 steal per pertandingan termasuk 17 poin dan 5 assist di final. Gilgeous-Alexander membukukan rata-rata 24,5 poin, 6,4 rebound, 6,4 assist, dan 1,6 steal per pertandingan untuk membantu Kanada finis di posisi ketiga, medali pertama mereka dalam sejarah.

Edwards mengoleksi 18,9 poin dan 4,6 rebound per pertandingan untuk membantu Amerika Serikat mencapai babak semifinal. Ia menunjukkan status bintangnya dengan mencetak 35 poin saat melawan Lithuania. Doncic tampil luar biasa sepanjang turnamen dan bergabung dengan klub eksklusif 200 poin dengan rata-rata 27,0 poin dengan 7,1 rebound dan 6,1 assist per pertandingan.

TIM TERBAIK KEDUA (ALL-SECOND TEAM)

Untuk kategori penghargaan baru ini, lima pemain terpilih masuk jajaran "Tim Terbaik Kedua" atau "All-Second Team" turnamen, yakni Arturs Zagars (Latvia), Simone Fontecchio (Italia), Jonas Valanciunas (Lithuania), Nikola Milutinov (Serbia) dan Franz Wagner (Jerman).

Kehebatan point guard Arturs Zagars menjadi alasan Latvia bisa finis kelima di turnamen ini. Dia membuat rata-rata 12,4 poin dan 7,4 assist per pertandingan. Ia mengakhiri aksi heroiknya dengan memecahkan rekor World Cup dengan 17 assist dan 0 turnover saat melawan Lithuania.

Simone Fontecchio sekali lagi membuktikan diri sebagai salah satu pencetak skor terbaik di dunia dengan rata-rata 18,0 poin dan 5,6 rebound per pertandingan. Torehan 30 poinnya dalam kemenangan "comeback" melawan Serbia membantu Italia lolos ke perempat final.

Jonas Valanciunas mencatatkan 14,8 poin, 8,8 rebound dan 1,3 blok per pertandingan di sepanjang World. Center Lithuania ini menjadi pemain kedua (bersama Jose Ortiz) yang mencatatkan beberapa "double-double" dalam tiga turnamen World Cup sejak 1994.

Nikola Milutinov tampil konsisten untuk finalis Serbia di sepanjang World Cup. Center berusia 28 tahun ini merupakan pilihan utama dalam menyerang dan rata-rata mencetak 12,1 poin dan 8,4 rebound per pertandingan.

Franz Wagner pulih dari cedera pergelangan kaki selama World Cup ini dan terus bermain seolah-olah tidak ada yang terjadi. Torehan 16.8 poin, 6.5 rebound dan 3.0 assist per gim menjadi buktinya. Dari 16 poin dari bangku cadangan dalam pertandingan menegangkan melawan Latvia, 22 poin dalam kemenangan tak terlupakan Jerman atas AS dan terakhir sumbangan 19 poin di final.

PEMAIN BERTAHAN TERBAIK (BEST DEFENSIVE PLAYER)

Kategori baru "Pemain Bertahan Terbaik" atau "Best Defensive Player" jatuh ke tangan Dillon Brooks, yang dengan senang hati menerima tanggung jawab pertahanan bagi tim peraih medali perunggu, Kanada. Pertahanan satu lawan satu yang dilakukannya melawan pemain-pemain seperti Luka Doncic dan Evan Fournier berperan penting dalam kemenangan penting "The Land of Maple Leaf".

PELATIH TERBAIK (BEST COACH)

Kategori baru "Pelatih Terbaik" atau "Best Coach" diberikan kepada pelatih kepala Latvia, Luca Banchi. Tidak hanya membawa Latvia meraih posisi ke-5 di World Cup pertama mereka, namun dia juga membawa tim ini meraih rekor fantastis 21-3 sejak dia mengambil alih tim ini sebelum Pra-Kualifikasi World Cup. Di bawah kepemimpinannya, Latvia memainkan permainan bola basket yang indah di FIBA World Cup 2023 dengan 24,4 assist per pertandingan.

PEMAIN MUDA TERBAIK (RISING STAR)

Point guard jangkung asal Australia, Josh Giddey, menjadi penerima pertama "Wandra Rising Star", penghargaan baru untuk pemain muda terbaik yang disponsori oleh Mitra Global FIBA, Wanda Group. Dalam debutnya di World Cup, pemain berusia 20 tahun itu memimpin timnya dalam rata-rata poin dan assist per pertandingan dan bisa dibilang sebagai "Boomer" terbaik di turnamen ini.

Sepanjang kompetisi, Giddey mencatatkan rata-rata 19,4 poin, 6,0 assist, dan 5,0 rebound per pertandingan untuk Australia. Dalam sejarah FIBA World Cup, hanya ada enam pemain - Drazen Petrovic, Wilfredo Ruiz, Kevin Durant, Yao Ming, John Lucas, dan Leo Rautins - yang mencetak rata-rata poin lebih banyak dari Josh Giddey sebelum menginjak usia 22 tahun.

Artikel Tag: FIBA World Cup

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru