Kanal

Ferrari pastikan pakai mesin Mercerdes

Penulis: Ali
10 Feb 2016, 14:01 WIB

Ferrari pastikan pakai mesin Mercerdes

Ligaolahraga - Ferrari siap memakai mesin Mercedes untuk musim 2016, kata manajer timnya Massimo Rivola dan menyerahkan timnya kepada kepala akademi pengembangan pengemudi Maranello, namun tetap berharap pertunjukan yang baik dari Ferrari.

“Kami mendapatkan hasil yang baik tahun lalu,” katanya pada peristiwa klub automobile Italia di Sisilia, “dan proyek baru tampaknya keduanya berjalan baik.

“Setiap orang mengharapkan kejuaraan yang hebat dari Ferrari,” tambah Rivola.

“Untuk unit tenaga, saya yakin tim telah melakukan kerja hebat dan telah mempersiapkan sebuah mesin yang telah mencapai tingkat standard performa Mercedes,” katanya seperti dikutip oleh Speed Week.

“Sementara untuk chassis, kami berharap akan mendapatkan daya saing yang tidak kami dapatkan tahun lalu,” kata Rivola.

Diketahui tim F1 Ferrari menghadirkan sejumlah inovasi pada mesin yang akan digunakan pada musim 2016. Proyek itu diberi kode 667. Ini merupakan pengembangan yang pertamakalinya dilakukan oleh Ferrari dari start hingga finish di bawah arahan James Allison.

Tahun lalu mesin SF15-T diprakarsai oleh Tombazis dan Fry.

Sebelumnya, Kepala Teknis tim Tim Red Bull untuk Formula Satu, Adrian Newey mengaku sangat khawatir dengan token pengembangan mesin yang disebutnya sebagai spending frenzy (rakus duit belanja), satu hal yang menyebabkan Renault tertinggal.

Sistem token sudah diberlakukan sejak era pengembanangan mesin V6 untuk mencegah pembelanjaan yang tak terkendali.

Semua manufaktur mesin di Fomula 1 diberi token untuk digunakan dalam off-season tahun lalu untuk meng-upgrade unit yang mereka pakai, namun ada titik lemah yang menyebabkan mereka terus melakukan pengembangan sepanjang musim 2015.

Tahun ini mereka kembali mendapatkan 32 token, namun tahun depan mereka akan terbebas dari token-token itu karena sistem yang dipakai sekarang sudah tak berlaku lagi.

Newey engaku khawatir sistem token itu akan mendorong belanja yang tak terkontrol seperti yang terjadi pada Red Bull atas pemasok mesinnya, Renault yang sulit menyesuaikan diri dengan sistem itu sehingga memperlebar gap antara belakang (mesin) terhadap bagian depan (kokpit/pengemudi).

 

Artikel Tag: Ferrari, Mercedes, Formula 1

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru