Ferrari Dinilai Gagal Bangkitkan Mental Sebastian Vettel
Berita F1: Sebastian Vettel mendapat banyak tekanan sepanjang musim Formula 1 2018, namun Luciano Burti menganggap Ferrari tidak mampu meringankan tekanan tersebut hingga berakhir gagal merebut titel juara.
Vettel yang mampu tampil apik di paruh pertama musim lalu, harus menerima kenyataan saat harapan gelarnya pupus usai serangkaian kesalahan pada paruh kedua musim.
Rentetan kesalahan itu berawal dengan insiden ban yang terkunci dan melebar ke jebakan pasir, sialnya lagi saat itu Vettel berada di posisi terdepan memimpin balapan GP Jerman.
“Itu kesalahan kecil, biasa terjadi, tapi sialnya itu dilakukan dalam waktu dan tempat yang salah. Sehingga konsekuensinya besar,” tutur Burti dialnsir Motorsport.
“Sejak itu, menurut saya seseorang seperti Jean Todt [mantan team principal Ferrari] seharusnya ikut memberi dukungan.”
“Saya pikir Vettel seperti dibiarkan sendirian dalam usahanya untuk bangkit dari kesalahan-kesalahan itu.”
Burti menganggap saat itu Vettel masih terbayang dengan kesalahan yang membuatnya harus membuang poin penuhnya di Jerman. Saat itulah sebenarnya peran seorang pemimpin dibutuhkan untuk membangkitkan mentalnya.
“Menurut saya itu yang terjadi pada dirinya. Walau dia peraih juara dunia yang hebat, dia tetaplah seorang manusia biasa, dan ada dampak negatif ketika Anda memiliki perasaan seperti itu.
“Karena tidak normal bagi peraih empat gelar juara dunia membuat begitu banyak kesalahan, dan beberapa di antaranya adalah kesalahan konyol,” imbuhnya.
Burti yang pernah berlaga di F1 bersama Jaguar dan Prost, juga merupakan pebalap tes Ferrari antara 2002-2004 yang waktu itu masih dinahkodai oleh Todt.
Menurutnya kepemimpinan Ferrari yang dijabat oleh Maurizio Arrivabene, tidak berjalan seefektif dibandingkan dengan era di awal 2000-an. Ia menilai Ferrari telah kehilangan sosok pemimpin seperti Jean Todt.
“Mungkin Ferrari kehilangan gaya kepemimpinan yang dulu biasa ditunjukkan Jean,” tambahnya.
“Saya pernah bekerja dengan Stefano Domenicali, dan dia adalah orang yang sangat baik. Saya tidak tahu seperti apa kondisi tim waktu ketika ia menjadi team principal [2008-2014]. Tapi, begitu dia meninggalkan Ferrari, ritme itu seperti hilang.
“Saya tahu sedikit tentang Arrivabene, karena waktu saya di Ferrari dia bersama Philip Morris. Dari sudut pandang saya, dia bukan pemimpin yang baik, karena dia bukan orang yang berbelas kasih. Dia selalu menjauh dari kami, saya tidak tahu alasannya,” pungkasnya.
Artikel Tag: F1 2018, Sebastian Vettel, Ferrari